Find Us On Social Media :

Nyari Masalah Banget, Negara Asia Tenggara Ini Nekat Eksplorasi Minyak di Laut China Selatan Tanpa 'Kulonuwun' ke Tiongkok, Bisa-bisa Malah Diblokir

By Muflika Nur Fuaddah, Jumat, 6 November 2020 | 16:27 WIB

Ilustrasi militer China.

Presiden Duterte telah mengeraskan pendiriannya terhadap China, bergerak lebih dekat ke AS.

Amerika juga meningkatkan kritiknya terhadap tindakan China di perairan yang disengketakan.

AS telah mengirim kapal perang melalui perairan sengketa yang telah berulang kali dikutuk Beijing.

China telah mengklaim sebagian besar Laut China Selatan sebagai miliknya yang telah memicu perselisihan selama bertahun-tahun.

Baca Juga: China Marah dan Semakin Brutal, Ketakutan Taiwan Atas Invasi China Makin Menjadi-jadi, Warga Dilanda Kegelisahan

Bulan lalu, sebuah kapal induk Angkatan Laut AS melakukan latihan di perairan meski ketegangan meningkat.

Kapal tersebut melakukan perjalanan melalui Selat Malaka sebelum memasuki Laut China Selatan untuk melakukan pelatihan.

Dalam sebuah pernyataan, Angkatan Laut AS mengatakan kelompok penyerang melakukan latihan serangan maritim dan pelatihan taktis terkoordinasi.

Angkatan Laut AS mengatakan bahwa latihan diselesaikan untuk "membangun dan memelihara kesiapan berperang yang bertanggung jawab, fleksibel, dan menghormati komitmen jangka panjang untuk perjanjian pertahanan bersama dengan sekutu dan mitra regional".

Baca Juga: Ini Perbandingan Kekuatan Militer China dan AS, Dua Negara yang Telah Memicu Kekhawatiran Perang Dunia III di Laut China Selatan