Penulis
Intisari-Online.com - Bagaimana perbandingan kekuatan militer Indonesia dan Mayalsia, dua negara bertetangga yang memiliki sejarah konfrontasi sengit?
Seperti diketahui, Indonesia dan Malaysia memiliki sejarah konfrontasi sengit meski tidak pernah terjadi peperangan besar.
Menelisik ke belakang, hal itu dipicu oleh rencana pembentukan Negara Federasi Malaysia pada tahun 1961.
Saat itu merupakan masa orde lama, pemerintahan Presiden Soekarno.
Melansir Kompas.com yang mengutip Sejarah Diplomasi di Indonesia (6/3/2020), saat itu Malaysia rencananya terbentuk dari Persekutuan Tanah Melayu, Singapura, Sarawak, Brunei, dan Sabah.
Presiden Soekarno menentangnya menganggap pembentukan Negara Federasi Malaysia adalah proyek neokolonialisme Inggris.
Soekarno khawatir kawasan Malaya akan jadi pangkalan militer Barat di Asia Tenggara. Menurut Soekarno, hal itu bisa mengganggu stabilitas di kawasan Asia Tenggara.
Selain Indonesia, Filipina juga tak setuju dengan berdirinya Negara Federasi Malaysia.
Kemudian, melalui konferensi Tingkat Menteri Luar Negeri di Manila, Filipina pada 7-11 Juni 1963, Menlu ketiga negara mencapai kesepakatan soal pembentukan Negera Federasi Malaysia. Ketegangan pun mereda.
Namun hubungan kembali memanas karena PM Tuanku Abdul Rahman menandatangani dokumen pembentukan negara federasi Malaysia dengan Inggris.
Naskah itu ditandatangani di London, Inggris pada 9 Juli 1963. Dalam naskah, disebut Negara Federasi Malaysia akan dibentuk pada 31 Agustus 1963, bertepatan dengan ulang tahun kemerdekaan Malaya yang ke-6.
Langkah Malaysia mengganggu hubungan ketiga negara dan rencana pertemuan puncak Konferensi Tingkat Tinggi di Manila pada pertengahan Juli 1963.
Namun tak berhenti di situ, Malaysia kembali melanggar kesepakatannya dengan Indonesia dan Filipina, tentang penyelesaian rencana pembentukan negara federasi Malaysia yang akan ditangani oleh PBB.
Pemerintah Malaysia keburu memproklamasikan berdirinya Negara Federasi Malaysia pada 16 September 1963. Padahal, hasil penyelidikan belum diumumkan secara resmi oleh PBB.
Suasana pun makin memanas. Di Malaysia dan Indonesia, sama-sama terjadi demonstrasi besar-besaran.
Bahkan, Puncaknya, Pada 7 Januari 1965, Malaysia diterima sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB. Soekarno pun menarik Indonesia dari PBB pada tanggal 20 Januari 1965.
Baru kemudian pada tahun 1966 di bawah pemerintahan Presiden Soeharto, Indonesia kembali menjadi anggota PBB, setelah Persetujuan Bangkok menormalisasi hubungan Indonesia dan Malaysia.
Meski begitu, ketegangan antara Indonesia dan Malaysia masih kerap meningkat, yang terjadi karena berbagai hal.
Misalnya dipicu klaim Malaysia terhadap warisan budaya Indonesia. Hal ini bukan sekali dua kali.
Selain itu, gesekan juga terjadi di arena olahraga dalam berbagai kesempatan.
Sampai saat ini, peperangan besar memang tidak pernah terjadi antara dua negara bertetangga ini, namun jika berbicara tentang angkatan bersenjatanya, bagaimana perbandingan kekuatan militer Indonesia dan Malaysia?
Ternyata, Indonesia mengungguli Malaysia dilihat dari PowerIndex menurut Global Firepower.
Kekuatan militer Indonesia berada di peringkat ke-16 dari 138 negara, sementara Malaysia berada di peringkat 44.
Berikut ini perbandingannya.
Baca Juga: 7 Militer Paling Lemah di Dunia, Bahkan Salah Satunya dari Negara Berpenghasilan Tinggi
Jumlah penduduk dan personil militer
Indonesia: 400.000 personil militer aktif, dengan penduduk berjumlah 262.787.403.
Malaysia: 110.000 personil militer aktif, dengan penduduk berjumlah 15.201.837.
Indonesia dan Malaysia memiliki cadangan personil militer masing-masing 400.000 dan 300.000, selisih 100.000.
Anggaran pertahanan
Indonesia:$ 7,6 miliar
Malaysia:$ 4 miliar
Persenjataan udara
Indonesia memiliki 41 pesawat tempur, 31 pesawat serangan khusus, 54 angkutan, 5 pesawat misi khusus, 177 helikopter, 16 pesawat serang helos, dan 109 pesawat latih.
Sedangkan Malaysia 26 pesawat tempur, 13 pesawat serangan khusus, 18 angkutan, 4 pesawat misi khusus, 65 helikopter, dan 40 pesawat latihan. Malaysia tidak memiliki pesawat serang helos.
Persenjataan darat
Di darat, angkatan bersenjata Indonesia dibekali 313 tank tempur, 1.178 kendaraan lapis baja, 153 artileri self-propelled, 366 artileri lapangan, dan 36 proyektor roket.
Sedangkan Malaysia dengan 74 tank tempur, 1.387 kendaraan lapis baja, 211 artileri lapangan, dan 54 proyektor roket. Malaysia tidak memiliki artileri self-propelled.
Persenjataan laut
Untuk kekuatan lautnya, militer Indonesia memiliki 5 kapal selam, 7 kapal fregat, 24 korvet, 156 patroli, dan 10 mine warfare.
Sedangkan militer Malaysia memiliki 2 kapal selam, 6 kapal fregat, 6 korvet, 41 patroli, dan 4 mine warfare.
Untuk diketahui, selain personel militer, anggaran, dan persenjataan, peringkat kekuatan militer menurut Global Firepower juga mempertimbangkan logistik, sumber daya, hingga kondisi geografi negara-negara dalam peringkat tersebut.
(*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari