Intisari-Online.com - Pendudukan Indonesia atas Timor Leste menjadi salah satu sejarah kelam dua negara yang kini bertetangga.
Ternyata, masa-masa kelam terebut bukan hanya melibatkan Indonesia, namun juga Amerika dan Inggris.
The Guardian (19/9/1999), menggambarkan pasukan militer Indonesia yang terkait pembantaian di Timor Timur sebagai 'Tukang Jagal', telah dilatih di Amerika Serikat di bawah program rahasia yang disponsori oleh Pemerintahan Clinton.
The Observer juga mengungkapkan bahwa Pemerintahan tersebut tersebut telah menghabiskan sekitar £ 1 juta untuk melatih lebih dari 50 anggota militer Indonesia di Inggris sejak ia berkuasa.
Para aktivis hak asasi manusia mengklaim bahwa beberapa dari mereka kemungkinan memiliki hubungan dengan mereka yang terlibat dalam kejahatan tersebut.
Program AS, dengan nama sandi 'Iron Balance', disembunyikan dari legislator dan publik ketika Kongres mengekang sekolah resmi tentara Indonesia setelah pembantaian tahun 1991.
Kepala di antara unit yang terus dilatih adalah Kopassus, pasukan elit dengan sejarah berdarah yang dilatih lebih ketat oleh AS daripada unit Indonesia lainnya, menurut dokumen Pentagon yang diteruskan ke The Observer. Kopassus dibangun dengan keahlian Amerika meskipun AS menyadari perannya dalam genosida sekitar 200.000 orang pada tahun-tahun setelah invasi Timor Timur pada tahun 1975, dan dalam serangkaian pembantaian dan penghilangan di Timor Leste.