Terus Pepet Indonesia Soal Kasus Positif Covid-19, Kini Filipina Malah Alami Bencana Alam yang Dahsyat, 1 Juta Warga Termasuk 1.000 Pasien Covid-19 Diungsikan

Mentari DP

Penulis

Manila dan Provinsi Bulacan yang terletak di dekatnya, terdapat sekitar 1.000 pasien Covid-19 yang ditempatkan di tenda isolasi besar.

Intisari-Online.com - Filipina termasuk salah satu negara yang memiliki kasus virus corona terbanyak di Asia Tenggara.

Berdasarkan data worldometers.info per Minggu (1/11/2020), ada383.113 kasus positif di Filipina dengan 7.238 kasus kematian.

Saat ini, Filipina berada di urutan ke-22 sebagai negara dengan kasus virus corona terbanyak di dunia.

Dan nomor 2 di Asia Tenggara.

Baca Juga: Jangan Sampai Salah, Ini Obat Penurun Panas Bayi 0 – 6 Bulan

Nah, selain pandemi Covid-19, Filipina juga mengalami bencana alam yang besar.

DiketahuiFilipina dihantam badai kencang bernama Topan Goni pada Minggu (1/11/2020) pagi.

Badai yang bertiup masuk dalam kategori 5, atau yang terkencang di seluruh dunia untuk periode tahun ini, mengakibatkan terjadinya tanah longsor.

Baca Juga: Bukan Laut China Selatan, Tapi 'Medan Perang' antara AS dan China Bisa Terjadi di Negara Asia Tenggara Ini, 'Miiter China Akan Merebutnya'

Mengutip CNN pada Sabtu (31/10/2020), pihak berwenang telah mengevakuasi hampir satu juta masyarakat di sisi selatan Pulau Luzon, pulau terbesar di negara itu.

Badan cuaca dan bencana setempat mengatakan topan ini bertiup dengan kecepatan 215 km/jam dan dilanjutkan dengan embusan yang bertiup sampai 265 km/jam.

Kondisi tersebut memunculkan angin yang merusak dan hujan deras.

Untuk itu, pejabat lokal menghentikan operasional pelabuhan dan melarang nelayan untuk berlayar.

Sejumlah maskapai pun terpaksa membatalkan lusinan jadwal penerbangan akibat topan yang bergerak ke arah barat dari Samudera Pasifik ini.

Bandar udara utama yang terletak di Manila juga turut ditutup, sebagaimana dilaporkan APpada Minggu (1/11/2020).

"Kami sedang menghadapi masa yang sulit akibat Covid-19, dan sekarang datang bencana yang baru," kata Senator Christopher Go, asisten dari Presiden Filipina Rodrigo Duterte.

Menurutnya, petugas di tataran lokal yang menangani bencana ini harus memastikan virus corona tidak menyebar di tengah upaya evakuasi yang berjalan.

Saat ini, di Ibu Kota Manila dan Provinsi Bulacan yang terletak di dekatnya, terdapat sekitar 1.000 pasien Covid-19 yang ditempatkan di tenda isolasi besar.

Baca Juga: Salju Pertama Jatuh di Ladakh, India Siap Pukul Mundur Angkatan Laut China, Senjata Canggih Bikinan AS untuk Suhu di Bawah Nol di yang Jadi Andalan

Namun mereka dapat dipindahkan ke hotel dan rumah sakit jika memang dibutuhkan, kata Direktur Eksekutif Badan Kebencanaan Nasional, Ricardo Jalad.

Untuk membantu penananganan bencana topan yang terjadi, telah dikirimkan sejumlah alat berat dan pelindung diri untuk mempermudah evakuasi.

"Akan tetapi, karena pandemi Covid-19, dana kami untuk bencana alam tidak mencukupi," kata Wali Kota Infanta, Provinsi Quezon, Grace America.

Topan Goni ini merupakan yang terkuat menghantam Filipina, setelah Tipan Haiyan yang menerpa di tahun 2013 dengan memakan korban jiwa sebanyak 6.300 orang.

Sementara itu, rata-rata ada 20 topan pembawa hujan lebat yang memicu tanah longsor mematikan mendera Filipina setiap tahunnya.

(Luthfia Ayu Azanella)

(Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Topan Goni Terpa Filipina, 1 Juta Orang Diungsikan, Termasuk Pasien Covid-19"

Baca Juga: Bela Mati-matian Penistaan Agama, PrancisTerjebak 'Lingkaran Setan' Sehingga Jadi Incaran Aksi Terorisme Esktrem, Senjata Makan Tuan?

Artikel Terkait