"Tes DNA di Jepang menemukan bahwa itu adalah tulang dari orang yang sama sekali berbeda. Kami tahu itu adalah manuver Korea Utara," kata Takuya, kakak Megumi.
"Ini bukan hanya penculikan. Korea Utara mengambil tulang orang lain dan [melakukan] kejahatan ganda," katanya.
Pengakuan Mantan Agen Rahasia Korea Utara
Melansir japan-forward.com pada 2017, seorang mantan agen rahasia Korea Utara dan salah satu dari dua orang yang bertanggungjawab atas serangan terorisme penerbangan 858 Korean Air tahun 1987, Kim Hyon-hui, buka suara tentang penculikan Megumi Yokota.
Baca Juga: Cara Translate Jurnal Berbahasa Inggris Cepat dan Mudah, Hasilnya Langsung Jadi Dokumen Word
Saat itu, Kim menegaskan bahwa korban penculikan Megumi Yokota masih hidup.
Dia mengungkapkan bahwa alasan utama Korea Utara tidak mau mengembalikan Megumi ke Jepang adalah karena dia mengetahui rahasia keluarga Kim saat bertugas sebagai instruktur bahasa Jepang untuk Kim Jong-il.
Sekitar bulan Juni 1984, Kim mengaku bertemu Megumi, yang terlibat dalam pengajaran bahasa di salah seorang rekan operasi.
Sebelum insiden teroris Korean Air ia melihat foto Megumi bersama Yukiko Hasuike, seorang korban penculikan yang kemudian kembali ke Jepang.