Find Us On Social Media :

Buronannya Malah Sukses Bangun Kerajaan Judi di Asia Tenggara Bahkan Bak Jadi Warga Kehormatan, Rencana Besar Tiongkok Kuasai Dunia Lewat 'Belt and Road Initiative' Mulai Dianggap Berantakan

By Muflika Nur Fuaddah, Sabtu, 31 Oktober 2020 | 13:09 WIB

Presiden China Xi Jinping - China dikabarkan akan menyerbu Taiwan pada 3 November 2020.

Satu poin kontroversi khusus adalah klaim Yatai bahwa proyek tersebut adalah bagian dari Belt and Road Initiative (BRI), inisiatif infrastruktur yang mencakup dunia oleh Presiden Xi Jinping.

Akhirnya, pengawasan media menjadi sedemikian rupa sehingga Kedutaan Besar China di Myanmar merasa terdorong untuk mengeluarkan pernyataan yang mengklarifikasi bahwa Kota Baru Yatai "adalah investasi negara ketiga dan tidak ada hubungannya dengan Belt and Road Initiative."

Sekitar waktu yang sama, pemerintah Myanmar meluncurkan penyelidikan atas proyek tersebut atas keterlibatannya dalam perjudian lintas batas, yang ilegal di Myanmar.

Baca Juga: Sempat Disebut 'Gila' oleh Istrinya Sendiri, Pria Ini Seorang Diri Bikin Selokan Selama 30 Tahun, Demi Atasi Kekeringan di Desanya, Dan Kini Julukannya pun Berubah

China sejak itu menjanjikan dukungannya terhadap penyelidikan tersebut.

Fakta bahwa sosok seperti She Zhijiang tidak hanya bisa bertahan tetapi berkembang sebagai buronan di negara-negara seperti Kamboja dan Myanmar, negara-negara di mana Tiongkok memiliki pengaruh politik yang cukup besar, menunjukkan sesuatu yang menarik tentang batas-batas kekuatan Tiongkok di Asia Tenggara.

Sehubungan dengan proyek Shwe Kokko pada bulan September , skema BRI sebagian besar konsisten dengan kecenderungan Beijing untuk meluncurkan proyek dengan meriah, dan hanya kemudian mengisinya dengan konten.

Baca Juga: Umat Muslim Indonesia Ikut Boikot Produk Perancis, MUI Bahkan Sudah Serukan Penarikan Dubes RI di Paris