Find Us On Social Media :

Terekam Citra Satelit Menjelang Pemilihan Presiden Amerika, Iran Terciduk Melakukan Tindakan 'Berbahaya' Ini Sembunyi-Sembunyi di Bawah Tanah, Amerika Langsung Was-was

By Afif Khoirul M, Kamis, 29 Oktober 2020 | 17:34 WIB

Penampakan Citra Satelit.

Analis di James Martin Center for Non-Proliferation Research, Middlebury Institute for International Studies di California, AS, mengatakan area di sekitar fasilitas nuklir Natanz secara aktif dibangun oleh Iran.

Ali Akbar Salehi, kepala Organisasi Energi Atom Iran, mengatakan kepada televisi nasional bulan lalu.

Bahwa fasilitas di dalam pegunungan sedang dibangun untuk menggantikan struktur yang sebelumnya hancur.

Rafael Grossi, direktur jenderal IAEA, mengatakan para inspekturnya telah diberitahu oleh Iran tentang kegiatan konstruksi tersebut.

Artinya mereka sudah memulai kegiatan konstruksi, tapi belum selesai.

"Itu proses yang panjang, ”kata Grossi.

Presiden AS Donald Trump menarik AS dari kesepakatan nuklir dengan Iran karena dia mengatakan kesepakatan itu tidak adil.

 

Berdasarkan perjanjian tersebut, Iran setuju untuk membatasi pengayaan uranium dengan imbalan mencabut embargo.

Sejauh ini, Iran telah memperkaya uranium dengan kemurnian 4,5%. Menurut Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Iran memiliki penyimpanan uranium hingga 2.105kg.

1.050 kg uranium yang diperkaya rendah cukup untuk disintesis menjadi senjata nuklir, kata para ahli.

Iran saat ini memiliki kapasitas untuk membuat senjata nuklir dalam waktu tiga bulan, bukan dalam waktu setahun seperti sebelumnya.

Fasilitas nuklir Natanz adalah serangkaian konstruksi bawah tanah yang diperkuat secara khusus untuk menahan serangan udara.

Iran juga membawa banyak kompleks rudal anti-pesawat ke kawasan itu.