Find Us On Social Media :

Megaproyek Pemerintah 'Jurassic Park' Kecewakan Banyak Pihak, Cucu Keponakan Mantan Presiden BJ Habibie: Maafkan Kami, Komodo

By Maymunah Nasution, Senin, 26 Oktober 2020 | 14:45 WIB

Tagar #SaveKomodo Trending, Bentuk Penolakan Netizen Terhadap Pembangunan Jurassic Park di Pulau Rinca

Melanie juga menulis keterangan foto yang sarat dengan nada satir.

“Sebelum tidur, mari merenung … apalagi yang belum dihancurkan beliau-beliau,” tulis Melanie seperti dikutip Kompas.com pada akun Instagram-nya, @melaniesubono, Senin (26/10/2020).

Putri pendiri Java Musikindo, Adie Subono, ini juga mengungkapkan permohonan maaf pada komodo, serta menyatakan kekesalannya pada pemerintah.

Baca Juga: Semakin Menakjubkan, Peneliti Temukan Fitur 'Baju Besi' Tersembunyi di Bawah Sisik Komodo, Terungkap Lewat Pemindaian Super Canggih

“Maafkan kami komodo ... hotel dll bukan habitat mu, yang kami ajak bicara hanyalah tembok uang tanpa hati. Batu,” sambung Melanie.

Dengan nada kecewa, Melanie juga menyinggung soal reinkarnasi reptil langka tersebut bila proyek Jurassic Park tetap dijalankan.

“Semoga reinkarnasinya (pihak penyelenggara proyek) pada jadi kecoak nanti,” lanjut dia.

 Baca Juga: Menyimpan Jejak Portugis hingga Indonesia, Inilah Sederet Tempat Wisata Terkenal di Timor Leste

Diketahui, Pulau Komodo dan Pulau Rinca sendiri sudah ditetapkan sebagai taman nasional sejak 1980 untuk melindungi satwa komodo atau Varanus komodoensis, hewan endemik purba yang hanya bisa ditemukan di NTT.

Namun, proyek di TN Komodo tersebut kini telah dimasukkan ke Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Super Prioritas Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Hingga sekarang, proyek bertajuk "Jurassic Park" ini masih terus menuai polemik dan protes dari berbagai pihak.

(Vincentius Mario)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kecewa dengan Proyek "Jurassic Park" Pulau Rinca, Melanie Subono: Maafkan Kami, Komodo"

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini