Find Us On Social Media :

Investigasi Mengejutkan, Rusia Diam-diam Kembangkan Program Senjata Kimia Bahkan Ilmuwannya Sering Kongkalikong Dengan Unit Pembunuh Bayaran Negara Beruang Itu

By Maymunah Nasution, Minggu, 25 Oktober 2020 | 18:37 WIB

Vladimir Putin

Investigasi Bellingcat temukan jika sejak 2010, Institut Negara untuk Pengobatan Eksperimental Militer dari Menteri Pertahanan bersama dengan Sinyal Pusat Ilmiah telah memimpin upaya Rusia untuk melanjutkan program Novichok.

Novichok bekerja dengan sangat berbahaya, memblokir neurotransmitter dan dapat sebabkan kelumpuhan permanen hingga kematian karena gagal jantung atau kehabisan napas.

Institut tersebut rupanya berkolaborasi dengan Institut Pusat Eksperimental untuk Riset Ilmiah dari Menteri Pertahanan ke-33.

Investigasi Bellingcat mencatat jika institut tersebut sebelumnya terlibat dalam program senjata kimia Rusia.

Baca Juga: Pantas Khabib Nurmagomedov Jadi Petarung Nomor Satu di Dunia, Ternyata Ayahnya Pernah Jadi Mantan Anggota Militer Rusia, Lihat Saja Kekuatan Militer Rusia yang Mematikan Ini

Mereka juga dilaporkan bekerja dengan Institut Ilmiah untuk Teknologi Kimia Organik, yang mengawasi 'penghancuran' stok senjata kimia Rusia.

Lebih jauh lagi, investigasi itu temukan koordinasi antara dua institut penelitian dan sub unit dari Unit Militer 29155, operasi pembunuhan di dalam badan intelijen Rusia, GRU.

Business Insider sebelumnya melaporkan Unit 29155 dicurigai telah terlibat dalam sejumlah operasi sensitif dan berbahaya.

Salah satunya adalah manuver Rusia dalam pemilihan presiden AS tahun 2016 kemarin, serta upaya pembunuhan di seluruh Eropa, termasuk pembunuhan mantan mata-mata Russia yang menjadi agen ganda Sergei Skripal.

Baca Juga: Padahal Masih Disanksi Embargo Senjata oleh PBB, Rusia Malah Kirim Lebih Banyak Peralatan Militer ke Afrika Tengah, Ada Apa?