"Kami akan selalu mendukung warga Palestina agar mereka mendapat hak yang telah lama direnggut dari mereka."
Mantan perdana menteri Sudan Sadiq al-Mahdi juga berikan pernyataan menohok mengenai pengumuman tersebut.
Ia tambahkan ia tidak hadiri konferensi beragama dari pemerintah Sabtu kemarin untuk ikuti protes.
Al-Mahdi mengatakan "pernyataan ini berlawanan dengan hukum nasional Sudan.
"Dengan itu, hal ini berkontribusi terhadap eliminasi proyek perdamaian di Timur Tengah dan menjadi pemicu perang baru."
Al-Mahdi merupakan perdana menteri Sudan terakhir yang terpilih secara demokratis.
Ia juga merupakan ketua partai terbesar di Sudan.
Dalam pernyataan terpisah, pemimpin Partai Kongres Populer, Kamal Omar, mengatakan jika pemerintah Sudan yang sedang dalam masa transisi bukanlah pemerintah yang memegang kendali Sudan.