Harus Pakai Rompi 8 Kg Tiap Hari, Letkol Revilia Jadi Prajurit TNI Wanita Pertama di Dunia yang Jadi Komandan PBB di Sudan, Simak Kehebatan Ibu 2 Anak Ini!

Muflika Nur Fuaddah

Penulis

Intisari-Online.com - Menjadi pasukan perdamaian PBB tentu saja memiliki kebanggaan tersendiri.

Apalagi bisa menjadi sosok komandan dalam medan pertempuran tersebut.

Salah satu kisah yang sangat menginspirasi datang dari prajurit TNI yang satu ini.

Diketahui Letkol Revilia Oulina atau yang akrab disapa Letkol Villa ini mengemban tugas sebagai pasukan perdamaian, Chief U9 Cimic Unamid di Sudan.

Baca Juga: BisaMata-matai Negara Lain dari Jarak Ratusan Mil, 2 Pesawat AS Berhasil Kecoh Pangkalan Militer China Selama Berbulan-bulan, 'Itu Tipuan Lama Militer AS'

Demi menjalankan tigasnya di Sudan, Letkol Villa harus mengenakan rompi anti peluru seberat 8 kilogram setiap bertugas.

Ia membagikan ceritanya menjadi pemimpin pasukan perdamaian PBB di Sudan saat berkunjung di kantor Tribun Network di Jakarta (23/10/2020).

Berikut cerita lengkap dan biodata Letkol Villa selama bertugas di Sudan selengkapnya.

Seperti dilansir dari Tribunnews.com dengan judul Cerita Letkol Villa Perempuan Pertama Dunia Jadi Komandan PBB Bertamu di Sudan

Baca Juga: Jangan Ragu Coba Kunyah Labu Siam Rebus Tiap Hari, Anda Akan Kaget Saat Perubahaan Luar Biasa Ini Dirasakan Tubuh

1. Pertemuan Pertama jadi Komandan PBB

Letkol Villa menjadi prajuit TNI wanita pertama yang terpilih menjadi komandan pasukan pedamaian PBB.

Villa mengenakan seragam lengkap Tentara Nasional Indonesia (TNI), baret biru dengan lambang PBB di kiri saat datang ke kantor Tribun Network.

Ia bertugas sebagai Chief U9 Cimic (Civil Military Co-operation) yang menjadi bagian dari United Nations African Union Mission (Unamid).

Baca Juga: Timor Leste Sadar Terus-terusan Dikadali Australia, Berencana Batalkan Perjanjian yang Bisa Bikin Australia Merugi, Negara yang Awalnya Teman Tak Disangka Menusuknya Diam-diam

Unamid adalah pasukan penjaga perdamaian PBB di Sudan.

Villa pun berbagi cerita bagaimana dirinya bisa mengemban tugas di Sudan, Afrika Utara, untuk perdamaian dunia.

Ia harus menjalani serangkaian tes di Mabes TNI.

Seperti tes kesehatan umum, kesehatan jiwa, komputer, tes mata, setir mobil, dan bahasa

Baca Juga: Disebut Tikam Palestina dari Belakang! Sudan yang Dulu Sekutu Hamas, Kini Perbaiki Hubungan dengan Israel

Villa lulus dan menjadi salah satu yang terpilih mewakili Indonesia bertugas sebagai pasukan penjaga perdamaian Unamid di Darfur, Sudan, tepatnya di Kota Elfasher.

"Sampai di Sudan itu kami dites lagi. Kalau tidak lulus dikembalikan ke negara masing-masing," ujar Villa kepada Tribun Network.

Setelah melalui serangkaian tes, Villa pun diberi tugas sebagai Chief U9 Cimic yang bertugas bertemu langsung dengan masyarakat di Sudan.

2. Satu-satunya Wanita di Jajaran Chief

Baca Juga: Jangan Kaget! Peneliti Umumkan Bahwa Alien di 1.000 Bintang Terdekat Bisa Mengawasi Bumi

Terdapat sembilan Chief dengan tugas masing-masing dan Villa adalah satu-satunya perempuan di jajaran chief.

"Di Sudan ada sembilan Chief."

"Chief U1 tentang personel, Chief U2 operation, Chief U3 Inteligent, Chief U4 itu logistic, Chief U5 Planning, Chief U6 Communication, Chief U7 Training, Chief U8 Engineer, Chief U9 Cimic (Civil Military Co-operation), yang ada hubungannya dengan masyarakat."

"Yang bisa terjun langsung untuk menemui masyarakat," tutur Villa.

Baca Juga: Tanpa Harus Keluar Rumah, Layanan BPJS Kesehatan Ternyata Bisa Diakses lewat Pandawa Lho! Bagaimana Caranya?

"Di sana juga dikasih tahu kalau baru pertama kali perempuan menjadi Chief."

"Di daerah lain, Kongo, Lebanon saya tanya ada tidak Chief perempuan? Ternyata tidak ada juga," sambungnya.

3. Pakai Rompi 8 Kilogram Tiap hari

Lebih lanjut, demi melindungi diri selama bertugas di Sudan, Villa disarankan untuk membawa senjata lengkap.

Baca Juga: Diincar FBI Karena Jadi Salah Satu Teroris Paling Dicari di Dunia, Pasukan KhususAfghanistan Berhasil Bunuh Abu Muhsin al-Masri, Orang Terkuat Kedua diAl Qaeda

Hal ini untuk menghindari bahaya atau jika terjadi konflik senjata.

Terdapat prosedur yang harus diterapkan, seperti mengenakan rompi anti peluru, helm, dan pengawalan bersenjata lengkap.

"Saya diharuskan pakai rompi anti peluru, pakai helm."

"Rompinya lumayan berat 8 kilogram."

Baca Juga: Meninggalkan Luka Bagi Wanita Timor Leste dan Menghancurkan Keluarga Masa Depan, Program Unggulan Indonesia Ini Pernah Disalahgunakan selama Masa Pendudukan Bumi Lorosae

"Kalau itu tidak kita ikuti, seandainya kita di-hijack (dibajak) ditanya sama UN apakah mengikuti prosedur?"

"Misal pakai body vest atau tidak, pakai helm atau tidak? Jadi standarnya seperti itu," tutur Villa.

Bisa bertugas ke Sudan, bagi Villa adalah pengalaman yang sangat berharga. Bisa bertemu dengan masyarakat dan bertatap muka langsung.

Melihat bagaimana kondisi masyarakat terdampak perang di sana.

Baca Juga: Makin Parah! Virus Corona di AS Naik Hampir 100.000 Kasus dalam 24 Jam, Gedung Putih Disebut Lakukan Hal Omong Kosong

"Melihat bagaimana kehidupan mereka."

"Melihat hunian mereka atapnya dari rumbia, saya pernah masuk ke dalam. Kita masuk itu nunduk, tapi di tengahnya bisa berdiri."

"Tidak ada alas, dan lantainya pasir. Jadi kalau cuci piring, kata mereka itu, "Buang saja langsung di situ, nanti menyerap,".

Di sana saya lihat tidak ada sumber air.

Makanya dari UN suplai air bersih untuk dibagikan ke masyarakat," tutur Villa.

Baca Juga: Wanita Istimewa Jepang dalam Hidup Soekarno Rupanya Bukan Hanya Naoko Nemoto Semata, Sebelumnya Ada Sosok Lain yang Nasibnya Berakhir Mengenaskan Setelah Ratna Sari Dewi Datang

4 Biodata Letkol Villa

Villa merupakan wanita kelahiran Kampung Dalam, Kabupaten Padang Pariaman 46 tahun lalu, mengenyam pendidikan tinggi di Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris yang lulus pada 1990.

Dia kemudian melanjutkan pendidikan di Sekolah Perwira Karier PAPK V dan lulus pada 1998. Kariernya sebagai prajurit kemudian dimulai melalui Pendidikan Seskoau pada 2015 di Lembang Bandung.

Kemudian, ibu dua anak ini melanjutkan dinasnya di Sekolah Komando Kesatuan Angkatan Udara (SEKKAU) Halim Perdana Kusuma Jakarta sejak tahun 2018, sampai sekarang.

Villa sendiri mulai ditugaskan di Sudan, Afrika Utara, sejak Juni 2017, diawali dari Kota Elfasher.

Baca Juga: Ketika Virus Corona Merajalela di Seluruh Dunia, Justru Kasus Flu Turun Hingga 98%, Benarkah Jika Kita Terinfeksi 1 Virus, Kita Tak Bisa Terkena Virus Lainnya?

(*)

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Biodata Letkol Revilla Oulina, Prajurit TNI Wanita Pertama di Dunia yang Jadi Komandan PBB di Sudan.

Artikel Terkait