Find Us On Social Media :

Pantas Sangat Terburu-buru, Perdamaian Sudan-Israel Ternyata Bukan Diambil Pemerintah Terpilih, Semata Hanya Demi Puaskan Mata-mata Asing

By Maymunah Nasution, Minggu, 25 Oktober 2020 | 14:57 WIB

Warga Sudan yang memprotes perdamaian Sudan dan Israel

Intisari-online.com - Partai politik telah menolak keputusan pemerintah Sudan untuk normalisasi hubungan dengan Israel.

Dilansir dari Al Jazeera, lusinan warga Sudan berdemo di ibukota Khartoum Jumat kemarin.

Demo tersebut dilakukan setelah adanya pernyataan dari Israel, Sudan dan AS mengatakan kedua negara setuju untuk mengakhiri "hubungan perang antara dua negara."

Pernyataan itu dengan segera ditolak oleh Partai Kongres Populer Sudan.

Baca Juga: Harus Pakai Rompi 8 Kg Tiap Hari, Letkol Revilia Jadi Prajurit TNI Wanita Pertama di Dunia yang Jadi Komandan PBB di Sudan, Simak Kehebatan Ibu 2 Anak Ini!

Partai Kongres Populer merupakan partai mayoritas terbesar kedua dalam koalisi politik Pasukan Kebebasan dan Perubahan (FFC).

Mereka mengatakan warga Sudan tidak wajib untuk menerima kerjasama normalisasi tersebut.

"Mengapa kami harus sepakat dengan normalisasi, saat warga kami sendiri tidak diikutsertakan dan dipinggirkan begitu saja dari perjanjian rahasia tersebut," papar partai tersebut.

"Warga kami akan tetap ikuti posisi bersejarah dan bekerja keras menahan normalisasi.

Baca Juga: Disebut Tikam Palestina dari Belakang! Sudan yang Dulu Sekutu Hamas, Kini Perbaiki Hubungan dengan Israel