"Zionisme muncul dari motif yang lebih dalam daripada penderitaan orang Yahudi," katanya seperti dikutip dalam edisi 1929 tentang Manchester Guardian.
"Ini berakar pada tradisi spiritual Yahudi yang pemeliharaan dan pengembangannya untuk orang-orang Yahudi menjadi dasar keberadaan mereka yang berkelanjutan sebagai sebuah komunitas."
Selain itu, kepemimpinan Einstein dalam Universitas Hebrew di Yerusalem menunjukkan bahwa ia mungkin seorang kandidat yang bersedia.
Selain itu, ia didukung dengan keahlian matematika akan berguna untuk negara yang sedang berkembang.
"Dia bahkan mungkin bisa mengerjakan matematika ekonomi kita dan membuat itu masuk akal," kata seorang ahli statistik kepada majalah TIME .
Namun, Einstein menolak tawaran itu, bersikeras bahwa dia tidak memenuhi syarat - meski Einstein identik dengan kata jenius.
Dia juga menyebutkan usia tua, kurang pengalaman, dan kurangnya keterampilan orang sebagai alasan mengapa dia tidak akan menjadi pilihan yang baik.
"Sepanjang hidup saya, saya telah berurusan dengan hal-hal obyektif, karenanya saya tidak memiliki bakat alami dan pengalaman untuk berurusan dengan orang-orang dengan benar dan untuk menjalankan fungsi resmi," tulisnya. (Nieko Oktavi Septiana)
(*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari