Find Us On Social Media :

Meski Diiming-imingi Fasilitas Menggiurkan, Albert Einstein Ternyata Tetap Menolak saat Ditawari Jadi Presiden Israel, Hal Ini Jadi Sebabnya

By Khaerunisa, Sabtu, 24 Oktober 2020 | 15:30 WIB

Albert Einstein

Baca Juga: Armenia-Azerbaijan Tetap Ngotot Perang Meski Sudah Coba Didamaikan, Vladimir Putin Sebut Korban Tewas Perang Hampir 5.000 Orang

Presiden pertama Israel, Chaim Weizmann, mengatakan bahwa Einstein adalah "orang Yahudi terbesar yang masih hidup."

Jadi, setelah kematian Weizmann pada tanggal 9 November 1952, hanya satu penerus yang tampak cocok secara alami.

Dengan demikian, Kedutaan Besar Israel mengirim surat ke Einstein pada 17 November, yang secara resmi menawarkan dia menjadi presiden.

Dia harus pindah ke Israel, kata surat itu, tetapi dia tidak perlu khawatir pekerjaan itu akan mengalihkan perhatian dari minatnya yang lain. Bagaimana pun, itu hanyalah kepresidenan.

Baca Juga: Bukan Lagi Amerika atau Rusia, Putin Sebut Dua Negara Ini yang Bakal Jadi Negara Superpower, Salah Satunya Negara yang Sering Bikin Onar Ini

"Perdana Menteri meyakinkan saya bahwa dalam keadaan seperti itu, fasilitas lengkap dan kebebasan untuk mengejar karya ilmiah yang besar akan diberikan oleh pemerintah dan orang-orang yang sepenuhnya sadar akan pentingnya pekerjaan Anda," tulis Abba Ebban, seorang diplomat Israel.

Dan meskipun usia tua Einstein -dia berusia 73 pada saat itu- dia akan menjadi pilihan yang populer.

Pertama, sebagai seorang profesor kelahiran Jerman yang mencari perlindungan di Amerika selama Hitler berkuasa, ia telah lama menjadi penasihat untuk pendirian tempat perlindungan bebas penganiayaan bagi orang Yahudi.