Find Us On Social Media :

Armenia-Azerbaijan Tetap Ngotot Perang Meski Sudah Coba Didamaikan, Vladimir Putin Sebut Korban Tewas Perang Hampir 5.000 Orang

By Tatik Ariyani, Sabtu, 24 Oktober 2020 | 08:12 WIB

Peta Nagorno-Karabakh, yang terletak di antara Armenia dan Azerbaijan

Intisari-Online.com - Perang antara Azerbaijan dan Armenia masih berlangsung hingga kini.

Dari perang tersebut, korban tewas semakin bertambah, bahkan mencapai ribuan. 

Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis (22/10/2020) mengatakan, hampir 5.000 orang tewas dalam lebih dari tiga minggu perang Azerbaijan - Armenia di wilayah sengketa Nagorno-Karabakh.

"Menurut data kami, jumlah kematian di kedua pihak hampir 2.000, artinya jumlah total kematian sudah mendekati 5.000," kata Putin dalam siaran tv yang dikutip AFP.

Baca Juga: Akhirnya Diungkap Keluarga, Ini Rupanya yang Jadi Penyebab Serangan Jantung Ashraf Sinclair! Ini Bisa Jadi Pembelajaran Semua Orang Terutama Orang Muda!

Pertempuran pecah antara separatis Armenia yang menguasai provinsi Karabakh di Azerbaijan dan militer sejak bulan lalu. Jumlah korban tewas terbaru yang dikonfirmasi secara resmi masih di bawah 1.000.

Kedua pihak mengatakan, mereka bertekad untuk terus berjuang dan mayoritas mengabaikan upaya internasional untuk menengahi gencatan senjata.

Dua gencatan yang disepakati awal bulan ini dilanggar semua, dan kedua pihak saling menuduh melanggar perjanjian.

Para Menteri Luar Negeri Azerbaijan dan Armenia akan bertemu secara terpisah dengan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo di Washington pada Jumat (23/10/2020).

Baca Juga: Avontur Daring, Kisah Tentang Tradisi Melarikan Anak Gadis Usai Acara Pinangan Suku Sasak

Putin pada Kamis mengatakan, ia terus berkomunikasi dengan Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan dan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev.

"Saya berbicara dengan mereka di telepon beberapa kali sehari," ucap Putin dalam pidato online kepada anggota Klub Diskusi Valdai.

Aliyev pada Kamis pagi mengatakan, pasukan Azerbaijan telah mengambil kendali penuh atas perbatasannya dengan negara tetangga, Iran.

Ia berulang kali menyatakan kesuksesan militernya sejak pertempuran meletus pada 27 September.

Sebelumnya pada Rabu (21/10/2020) PM Armenia Nikol Pashinyan mengakui negaranya menghadapi situasi yang sulit di garis depan.

Baca Juga: ‘Mulai Pagi Hingga Sore Pakai Masker’ Tapi Kok Masih Tertular Virus Covid-19, Begini Penjelasan Ketua Satgas Covid-19 Soal Klaster Perkantoran Tempat Penularan Virus

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Putin: Korban Tewas Perang Azerbaijan-Armenia Hampir 5.000 Orang"