Find Us On Social Media :

Dapat Julukan 'Fatal Beauty', Begini Hebatnya Pasukan Khusus Rusia yang Terdiri dari Wanita-wanita yang Berhasil Bunuh 309 Pasukan Nazi, Lihat Saja Latihan Perangnya

By Mentari DP, Jumat, 23 Oktober 2020 | 18:30 WIB

Pasukan Khusus Spetsnaz.

Intisari-Online.com - Rusia menjadi salah satu negara dengan kekuatan militer terbaik di dunia.

Saat ini, Rusia hanya kalah dari Amerika Serikat (AS) jika berhubungan militer.

Hebatnya, Rusia tidak hanya memiliki tentara pria saja.  Mereka juga tentara wanita yang sama hebatnya.

Dilansir dari suar.grid.id pada Jumat (23/10/2020), dalam pasukan khusus Spetsnaz milik militer Rusia ternyata ada tentara wanita yang dikenal cantik-cantik sekalius berbahaya.

Baca Juga: Kim Jong-Un Tak Main-main, Selama Ini Dianggap Perkenalkan Rudal 'Palsu', Kali Ini Rudal Balistik Antarbenua Baru Korea Utara Bisa Kirim 3 Ton ke Target Mana Pun di Daratan AS

Pasukan khusus ini biasa disebut sebagai "Fatal Beauty".

Kita tahu, Spetsnaz dikenal sebagai pasukan khusus yang brutal dalam proses pembentukannya.

Dalam latiran perang misalnya, para calon anggota Spetsnaz harus mampu lari mendaki bukit yang tinggi.

Yang lebih sangar, mereka harus lari sembari membawa beban. Begitu sampai di puncak bukit, mereka akan "dihajar" habis-habisan oleh para pelatihnya.

Baca Juga: Ketika Amerika Tarik Ribuan Pasukannya dari Suriah, Justru Secara Mendadak Angkatan Laut Rusia Tiba-tiba Kawal Kapal Iran Menuju ke Suriah, Apa yang Terjadi?

Ya, walaupun cara menghajarnya sebenarnya masih memikirkan keselamatan dan cedera parah karena para pelatih itu masih menggunakan sarung tinju.

Oleh karena itu dengan proses pendidikan yang demikian keras dan brutal, anggota Spetsnaz awalnya dikhususkan untuk para pria.

Tapi mengingat banyaknya permepuan Rusia yang ternyata kemampuan bertempurnya lebih jago dari pria, per tahun 2008 Spetsnaz membuka penerimaan anggota perempuan.

Para prajurit wanita Rusia memang telah dikenal sebagai pasukan tempur yang tangguh.

Khususnya dalam PD II ketika mereka ikut bertempur mempertahankan Stalingrad dari serbuan pasukan Nazi Jerman.

Rusia bahkan memiliki ribuan pasukan sniper yang terdiri dari para wanita.

Salah seorang di antaranya, Lyudmila Pavichenko bahkan menjadi sniper paling terkenal di dunia karena berhasil membunuh 309 pasukan Nazi dalam PD II.

 

Total 650.000 pasukan wanita Rusia terlibat dalam PD II dan di medan perang mereka bertempur bahu membahu bersama para prajurit pria.

Sebanyak 1.000 prajurit wanita Rusia bahkan dilatih untuk mengawaki pesawat tempur, pengebom dan transpor.

Salah satu pilot wanita Rusia, Mayor Tamara Aleksandrovna bahkan berhasil menembak jatuh sebanyak 38 pesawat Nazi dalam PD II.

Dalam peperangan antara Rusia dan Chechnya (1994-1996) sebanyak 82 prajurit wanita Rusia juga dilibatkan sebagai pasukan khusus.

Baca Juga: Tak Pernah Akur Namun Bisa Jadi Sekutu Terbaik, Berikut Perbandingan Kekuatan Militer Indonesia dan Australia, Militer Kita Unggul di Sektor Ini

Sebanyak 23 tentara wanita berhasil mendapatkan prestasi dari pemerintah Rusia karena dinilai berprestasi di medan laga Chechnya.

Dengan latar belakang yang sudah kenyang peperangan itu, dalam perkembangan terkini, Rusia tidak hanya mengijinkan tentara wanita bergabung dengan Spetsnaz.

Tapi juga diijinkan untuk bergabung dengan pasukan elit lainnya, yakni pasukan lintas udara (airborne) Ryazan Paratroopers.

Sebagai pasukan elit, para pasukan khusus wanita Rusia mendapatkan pendidikan yang tidak berbeda dengan para prajurit pria.

Yang jelas para pasukan khusus wanita Rusia selain terkenal cantik-cantik juga keganasannya (fatal beauty).

Pasalnya mereka sangat mahir bertempur baik saat menggunakan senjata maupun tangan kosong.

Para tentara wanita dari pasukan khusus Spetsnaz ini memang cantik sekaligus berbahaya!

(Moh. Habib)

(Artikel ini sudah tayang di suar.grid.id dengan judul "Inilah 'Fatal Beauty', Tentara Wanita Rusia dari Pasukan Khusus Spetsnaz yang Cantik Sekaligus Berbahaya")

Baca Juga: Dipandang Negara Termiskin di Dunia, Rakyatnya Hidup Miskin dan Kelaparan, Sebenarnya Berapakah Pendapatan Orang Bekerja di Timor Leste