Find Us On Social Media :

Sudah 220.000 Warga AS Tewas, Donald Trump Terpojok, Sebut Amerika Sedang 'Belajar Hidup' dengan Virus Corona, 'Kami Tak Bisa Mundur atau Maju'

By Mentari DP, Jumat, 23 Oktober 2020 | 12:10 WIB

Donald Trump.

“Ini akan pergi, dan seperti yang saya katakan, kita di belokan, kita di tikungan. Ini akan pergi."

Virus corona telah menewaskan lebih dari 222.000 orang Amerika.

Dan lebih dari 1.100 kasus kematian dilaporkan pada hari Rabu (21/10/2020), jumlah korban harian tertinggi dalam lebih dari sebulan.

Trump juga mengklaim bahwa vaksin Covid-19 akan datang dan sudah siap. Nantinya itu akan diumumkan dalam beberapa minggu.

Faktanya dari semua perkataan Trump pada debat itu, tidak ada datanya sama sekali.

Dr. Francis Collins, direktur National Institutes of Health, mengatakan bahwa dia "sangat optimis" bahwa vaksin dapat tersedia pada akhir tahun.

Tetapi distribusi kepada masyarakat umum mungkin baru bisa dilakukan antara pertengahan atau akhir tahun 2021.

Joe Biden, calon presiden AS lainnya juga menanggapi misinformasi tentang Covid-19 yang disampaikan olehTrump.

Di mana data malah menunjukkan jumlah kematian terus meningkat pesat dan dengan alasan utamanya bahwa Trump masih belum memiliki rencana komprehensif untuk mengatasi krisis tersebut.

"Siapapun yang bertanggung jawab atas banyak kematian tidak boleh menjadi presiden Amerika Serikat," kata Biden.

Baca Juga: Mau Tidak Mau, Ternyata Jika Ingin Kalahkan China, Australia Harus Bekerja Sama dengan Indonesia, Ini Alasan Indonesia Bakal Membahayakan China di Asia