Padahal Disiagakan untuk Perang dengan India Kapan pun, Tentara China Malah Tersesat di Wilayah Himalaya yang Disengketakan

Tatik Ariyani

Penulis

Intisari-Online.com- Perseteruan antara China dan India hingga kini belum juga berakhir.

Kedua belah pihak menempatkan puluhan ribu tentara mereka untuk berjaga di perbatasan yang disengketakan.

Tak main-main, semua tentara pun dilengkapi dengan persenjataan mutakhir yang siap menyerang kapan pun jika dibutuhkan.

Namun, rupanya tak semua tentara China memahami medan wilayah yang disengketakan tersebut.

Baca Juga: China Ketahuan Bawa Rudal Hipersonik pada Pesawat Pembom H-6N, Taiwan Bisa Tamat Jika Tiongkok Nekat Menjatuhkannya di Taipei

Surat kabar militer resmi China mengatakan bahwa India telah memulangkan seorang tentara China yang tersesat melintasi perbatasan de facto yang diperebutkan di wilayah Himalaya barat di mana kedua belah pihak telah terkunci dalam ketegangan.

Tentara itu diserahkan pada Rabu pagi, menurut laporan PLA Daily.

Dikutip dari Aljazeera, Hu Xijin, pemimpin redaksi Global Times yang didukung negara, juga mengkonfirmasi kembalinya tentara tersebut, dengan mengatakan langkah tersebut "membawa pesan optimis ke perbatasan China-India yang tegang".

India dan China telah mengumpulkan ribuan tentara di wilayah itu setelah bentrokan mematikan pada bulan Juni.

Baca Juga: Gadis 17 Tahun Menikah dengan Kakek 71 Tahun, Meski Terpaut Usia 54 Tahun Tak Halangi Pernikahan Mereka

Tetangga bersenjata nuklir telah terkunci dalam konfrontasi perbatasan selama berbulan-bulan di wilayah Ladakh, dengan pasukan saling membunuh dalam pertempuran satu lawan satu dan melepaskan tembakan ke udara.

Dua puluh tentara India tewas dalam perkelahian sengit itu.

China diyakini juga mendapat korban tetapi belum memberikan rincian apapun.

Itu juga menahan setidaknya 10 tentara India, termasuk empat perwira, setelah perkelahian mematikan itu.

Mereka dikembalikan tiga hari kemudian setelah negosiasi militer dan diplomatik yang intens.

Dalam sebuah pernyataan pada hari Senin, pihak India mengatakan telah "menangkap" seorang tentara China yang diidentifikasi sebagai Wang Ya Long dan mengatakan dia akan dibebaskan setelah "menyelesaikan formalitas".

Baca Juga: Terlanjur Bakar Duit Rp264 Triliun, Impian Besar Timor Leste Ini Gagal Total Gara-Gara Covid-19, Padahal Uang Itu Pinjaman dari China

Kementerian pertahanan China pada Senin malam mengatakan tentara yang hilang itu telah membantu penggembala mengumpulkan yak ketika dia tersesat pada Minggu malam.

Pernyataan itu juga menyerukan pembebasan prajurit itu secepat mungkin untuk "menjaga perdamaian dan ketenangan" di perbatasan.

India dan China masing-masing telah menempatkan puluhan ribu tentara didukung oleh artileri, tank, dan jet tempur di wilayah tersebut sejak pertempuran Juni, meskipun beberapa putaran pembicaraan.

Analis mengatakan kedua belah pihak sedang menggali untuk pertarungan musim dingin yang panjang dan sulit di utara.

Ketegangan juga meluas ke kehidupan sipil, dengan beberapa nasionalis India menuntut pemboikotan barang-barang China dan pemerintah melarang banyak aplikasi media sosial dari saingan utamanya.

Baca Juga: Artis Ria Irawan ‘Menyerah’ pada Kanker yang Diidapnya, Sang Kakak Bongkar Kebiasaan Buruk yang Jadi Penyebab Sakitnya, ‘Itu Racun! Please…’

India juga mencari hubungan keamanan yang lebih erat dengan negara lain yang waspada terhadap kekuatan militer China yang berkembang.

Australia pada Selasa mengumumkan akan mengambil bagian, untuk pertama kalinya, dalam latihan angkatan laut dengan India, Jepang, dan Amerika Serikat di Samudra Hindia.

Sementara itu Wakil Kepala Staf Angkatan Darat India Letnan Jenderal S K Saini berada di AS untuk berunding dan mencari peralatan lain untuk digunakan dalam pertempuran di perbatasan China, kata sumber-sumber pemerintah.

Baca Juga: Terima Upeti Rp4,9 Tirliun, AS Lepas Label Negara Teroris dari Sudan, Ujung-ujungnya Israel yang akan Paling Semringah

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "India melepaskan tentara China yang tersesat melintasi perbatasan Ladakh"

Artikel Terkait