Find Us On Social Media :

Modus! Amerika Mulai Pancing Provokasi China, Tak Tanggung-tanggung Kirimkan 5 Kapal Perang di laut China Selatan

By Muflika Nur Fuaddah, Senin, 19 Oktober 2020 | 16:14 WIB

Kapal induk Harry S Truman

Intisari-Online.com - Amerika Serikat degan China sampai sekarang masih terlibat konflik.

Dua militer negara ini saling provokasi di Laut China Selatan.

Baru-baru ini Kelompok Serang Kapal Induk Ronald Reagan telah kembali ke Laut Cina Selatan untuk ketiga kalinya dari penyebarannya pada tahun 2020.

Kelompok serang kapal induk termasuk satu-satunya kapal induk Angkatan Laut USS Ronald Reagan (CVN 76) dan Carrier Air Wing (CVW) 5, kapal penjelajah peluru kendali kelas Ticonderoga USS Antietam (CG 54), dan Arleigh Burke Kapal perusak berpeluru kendali kelas USS Halsey (DDG 97) dan USS John S. McCain (DDG 56).

Saat berada di Laut Cina Selatan, kelompok penyerang melakukan operasi keamanan maritim, yang meliputi operasi penerbangan dengan pesawat sayap tetap dan putar, latihan serangan maritim, dan pelatihan taktis terkoordinasi antara unit permukaan dan udara.

Baca Juga: Tahu Bakal Kalah dari Milik Negara-negara Arab, Begini Cerita tentang Shahak, Jet Tempur Israel yang Sukses Menghancurkan Negara-negara Arab secara 'Licik '

Berlayar hampir 56.000 mil laut sejauh penyebaran ini, kelompok penyerang berkomitmen untuk menegakkan perjanjian keamanan AS dengan sekutu dan mitra regional, dan menunjukkan kemampuan pasukan angkatan laut yang dikerahkan ke depan untuk dengan cepat menanggapi setiap kemungkinan di seluruh wilayah.

“Selama penempatan kami, kami melanjutkan tradisi panjang kami yang menunjukkan komitmen Amerika Serikat terhadap penggunaan laut yang sah dan mempertahankan akses terbuka ke kepentingan internasional,” kata Laksamana Muda George Wikoff, komandan, Ronald Reagan Carrier Strike Group, seperti dikutip dari Navy.Mil, Kamis (15/10).

“Fokus operasi kami selalu, dan akan terus, kerja sama bersama sekutu dan mitra Indo-Pasifik kami dalam mempromosikan stabilitas kawasan,” tambahnya.

Baca Juga: Meski Tak Pernah Lakukan Provokasi, Ternyata Rusia Juga Benci Setengah Mati pada China, Bahkan Menyebutnya Harus Dimusnakan dari Muka Bumi Tetapi Tak Berani Melakukannya

Sepanjang pengerahan tahun 2020, Ronald Reagan dan unit-unit pendampingnya secara rutin berintegrasi dengan pasukan angkatan laut sekutu dan mitra untuk membangun kesiapan perang kelas atas melalui pertahanan udara, perang anti-kapal selam, serangan maritim, dan latihan perlindungan kekuatan.

Kelompok pemogokan baru-baru ini beroperasi di Samudra Hindia, melakukan dua transit melalui Selat Malaka, dan menyelesaikan berbagai latihan multinasional di seluruh Indo-Pasifik.

Dalam video timelapse ini, USS Ronald Reagan (CVN 76) melintasi Selat Malaka, 8 Oktober.

Mengambil pendekatan kooperatif untuk keamanan dan stabilitas regional, Amerika Serikat tetap berkomitmen untuk melindungi hak, kebebasan, dan penggunaan laut yang sah, dan kemampuan semua negara untuk menggunakan hak-hak tersebut.

Baca Juga: Sempat Mengungsi Ke Jerman Bersama 20 Selir di Hotel Mewah di Jerman, Sosok ini Bocorkan Apa yang Dilakukan Raja Thailand Bersama 20 Selirnya Saat di Jerman

Bersama-sama, AS dan sekutunya mempromosikan perdamaian dan kemakmuran dengan mendukung norma-norma internasional.

Ronald Reagan Carrier Strike Group dikerahkan ke depan ke area operasi Armada ke-7 A.S. untuk mendukung wilayah Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.

Armada ke-7 A.S. melakukan operasi angkatan laut yang dikerahkan ke depan untuk mendukung kepentingan nasional A.S. di wilayah operasi Indo-Pasifik.

Baca Juga: Kemerdekaan Indonesia Bak Bencana Bagi Australia, Sejak Zaman Soekarno Hingga Invasi Timor Leste, Ternyata Inilah Hal yang Amat Ditakutkan Australia dari Indonesia

Sebagai armada Angkatan Laut AS terbesar, Armada ke-7 berinteraksi dengan 35 negara maritim lainnya untuk membangun kemitraan yang mendorong keamanan maritim, meningkatkan stabilitas, dan mencegah konflik.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "AS kembali kirim Kapal Induk Ronald Reagan ke Laut China Selatan"