Find Us On Social Media :

Ditutupi Mati-matian oleh Australia Lewat Lobi-lobi Tingkat Tinggi, Inilah Laporan Dunn, Nyaris Bikin Timor Leste Langsung Lepas dari Genggaman Indonesia Hanya Dua Tahun Setelah Invasi

By Khaerunisa, Jumat, 16 Oktober 2020 | 19:48 WIB

ilustrasi Timor Leste

Intisari-Online.com - Hidup dalam konflik, kelaparan, hingga penyakit, disebut merupakan hal yang melatarbelakangi keinginan rakyat Timor Leste untuk lepas dari Indonesia dan menjadi negara merdeka.

Kondisi memprihatinkan itu disebut terjadi selama pendudukan Indonesia.

Seperti diketahui, Timor Leste menjadi bagian wilayah Indonesia setelah invasi tahun 1975, kemudian melepaskan diri tahun 1999. Ternyata pada tahun 1977, sebuah laporan nyaris 'mempercepat' lepasnya Timor Leste dari Indonesia.

Melansir artikel The Diplomat (7/3/2018), ditulis Peter Job, seorang profesor dan aktivis untuk Timor Leste, bahwa tahun 1977 terdapat sebuah laporan yang menguraikan pelanggaran berat hak asasi manusia di Timor Leste, disebut sebagai Laporan Dunn.

Baca Juga: Datang Bak Pahlawan Ketika Timor Leste Merdeka, Ternyata Australia Aslinya 'Bermuka Dua', Awalnya Dukung Penuh Indonesia Gempur Timor Leste, Tetapi Akhirnya Malah Berbalik Arah

Namun, diungkapkan Peter Job, laporan itu coba dikubur oleh negara tetangga Timor Leste, Australia.

Saat itu, di Australia, hubungan dengan Orde Baru Soeharto dianggap penting untuk agenda kebijakan luar negeri pemerintah Fraser.

Setelah penyatuan Vietnam dan jatuhnya Laos dan Kamboja ke dalam rezim Marxis pada tahun 1975, pemerintah Fraser memandang dukungan untuk rezim anti-komunis pro-Barat di wilayah tersebut sebagai hal yang vital.

Sasaran ini juga sangat didorong oleh Amerika Serikat.