Find Us On Social Media :

Klaim Indonesia Sebagai Negara dengan Ekonomi Terbesar di Asia Tenggara, Jepang Ingin Bersekutu dengan Indonesia untuk Hadapi China, 'Kami Bisa Menghasilkan Pondasi yang Kuat di ASEAN'

By Mentari DP, Jumat, 16 Oktober 2020 | 13:05 WIB

Presiden Joko Widodo saat kunjungan ke Jepang.

Intisari-Online.com - Jepang merupakan salah satu negara yang berkonflik dengan China.

Walau begitu Jepang memutuskan tak akan menurunkan pasukan militer seperti yang dilakukan China pada negara lain.

Oleh karenanya Jepang ingin memilih sekutu dalam hal diplomasi.

Hal itu disampaikan langsung oleh Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga.

Baca Juga: Padahal Dulu Jadi Sumber Penyebaran Virus Corona, Wuhan yang Sempat Sepi Bak Kota Hantu Kini Dikunjungi 18 Juta Turis hanya Dalam 1 Minggu

Menariknya dua negara yang akan didekati Jepang guna bersekutu adalah Indonesia dan Vietnam.

Bahkan dia mengungkapkan rencana seriusnya untuk meningkatkan hubungan dengan Indonesia dan Vietnam.

Hal ini dilakukan menyusul manuver China yang makin agresif di kawasan.

Suga yang baru menjabat pada September lalu akan mengikuti langkah pendahulunya, Shinzo Abe, dengan manjadikan Indonesia dan Vietnam sebagai negara pertama yang menjadi tujuan perjalanan luar negerinya.

Baca Juga: Sosok 'Pahlawan Cilik' Rangga Sebelum Tewas di Tangan Pemerkosa, Pandai Mengaji, Kerap Ranking 1, serta Sempat Merengek pada Ayahnya Agar Dibolehkan Tinggal dengan Ibunya

 

"Saya pikir penting untuk ditunjukkan, kami menekankan dan mementingkan wilayah itu dan kami tertarik dengan situasi keamanan, terutama di Laut China Selatan," ungkap Kunihiko Miyake, penasihat khusus Suga, seperti dikutip Reuters.

Reuters mengabarkan bahawa Suga diperkirakan akan mengunjungi Indonesia dan Vietnam dalam perjalanan luar negeri selama empat hari.

Vietnam yang merupakan ketua ASEAN serta Indonesia sebagai negara dengan ekonomi terbesar di ASEAN, dianggap akan bisa memberikan pengaruh penting bagi kebijakan luar negeri Jepang di kawasan tersebut.

Jepang saat ini harus menyeimbangkan pengaruh ekonominya dengan China, begitu pula dengan masalah keamanan di kawasan tersebut. 

Saat ini banyak negara ASEAN yang memiliki perselisihan teritorial secara langsung dengan China di Laut China Selatan.

Kebanyakan dari mereka, termasuk Indonesia dan Vietnam, enggan terlibat dalam konflik berkepanjangan, apalagi jika sudah melibatkan AS di dalamnya.

China mengklaim sebagian besar ZEE Vietnam serta Kepulauan Paracel dan Spratly.

Sementera Indonesia beberapa kali dibuat gerah dengan kedatangan kapal China di ZEE Indonesia di sekitar Kepulauan Natuna.

Hubungan Jepang dengan Indonesia dan Vietnam

Jepang berencana menandatangani perjanjian dengan Vietnam untuk mengizinkannya mengekspor peralatan dan teknologi pertahanan ke negara itu.

Baca Juga: Berhasil Kadali PLA Navy China, Armada US Navy yang Bisa Serbu Beijing Sewaktu-waktu Ini Sukses Menyusup ke Daerah Rawan Ini, Militer China Panik Bukan Main

Pembicaraan tentang kerja sama pertahanan dengan Indonesia juga mulai santer terdengar namun hasilnya belum jelas.

Kunjungan Suga ke dua negara ASEAN ini menyusul pertemuan negara anggota Quad di Tokyo beberapa waktu lalu.

Beranggotakan Jepang, India, Australia, dan AS, Quad dianggap sebagai benteng utama untuk menangkal China.

China sendiri telah melihat Quad sebagai 'NATO mini' yang berusaha untuk menjatuhkannya.

Pakar strategi menilai hubungan Jepang dengan Indonesia dan Vietnam akan menghasilkan pondasi yang kuat di ASEAN, terutama di Laut China Selatan.

Sayangnya, Indonesia dinilai tidak akan mampu berperan banyak dalam inisiasi Quad.

"Indonesia, yang menempatakan kepentingan tinggi pada sentralitas ASEAN, akan menjadi sangat ambivalen tentang Quad karena bertentangan dengan prinsipnya."

"Mereka tidak mungkin ikut serta dalam Quad," kata Euan Graham dari Institut Internasional untuk Kajian Strategis yang berbasis di Singapura.

Selain soal kemanan, Suga juga akan berusaha memperkuat kerja sama eknomi dengan Indonesia dan Vietnam.

Suga berupaya mendiversifikasi rantai pasokannya dan mengurangi ketergantungan pada China dengan membawa pulang produksi atau menempatkan lebih banyak di Asia Tenggara.

Baca Juga: Alami Batuk Hebat Walau Coba Ditutupi Pemerintah China, Rekaman Presiden Xi Jinping Batuk Jadi Viral, Langsung Dapat Reaksi Begini dari Taiwan dan Hong Kong

Vietnam adalah pilihan paling populer bagi perusahaan Jepang.

Separuh dari 30 perusahaan Jepang yang memanfaatkan skema pemerintah ¥23,5 miliar untuk mendiversifikasi rantai pasokan di Asia Tenggara menargetkan Vietnam.

Sementara itu, hanya satu yang memilih Indonesia.

Perusahaan Jepang mengeluh tentang keberadaan peraturan yang terkadang sewenang-wenang, membuat pemerintah Jepang mengajukan adanya perbaikan.

(Prihastomo Wahyu Widodo)

(Artikel ini sudah tayang di kontan.co.id dengan judul "Hadapi China, Jepang akan jalin hubungan lebih erat dengan Indonesia & Vietnam")

Baca Juga: Alami Demam hingga Tulang Terasa Nyeri, Valentino Rossi Dinyatakan Positif Covid-19 dan Akan Absen Membalap, Bos Yamaha: Ini Pukulan Bagi MotoGP