Find Us On Social Media :

Jadi Satu-satunya Negara Demokratis di Asia Tengah, Negara Ini Alami Kekacauan Politik Karena Campur Tangan Pemilu, Pakar: Hanya Amerika yang Bisa Selamatkan Mereka!

By Maymunah Nasution, Minggu, 11 Oktober 2020 | 15:42 WIB

Kerusuhan di Kyrgyzstan setelah hasil pemilu dianggap rakyat kurang memuaskan

Namun lembaga independen justru ditolak di negara Asia Tengah, dan mereka justru terapkan illiberalisme, yang menolak gagasan ketidaksepakatan yang sah di ruang publik.

Kyrgyzstan dianggap sebagai satu-satunya negara yang masih demokratis di Asia Tengah, setidaknya menurut pandangan negara lain.

Mengutip CNN, meskipun demokrasi yang terlaksana tidak sepenuhnya memenuhi standar demokrasi negara-negara Barat, tapi campur tangan masyarakat sipil dan media independen yang aktif tunjukkan giatnya demokrasi terbangun di negara tersebut.

Selama 10 tahun terakhir, Kyrgyzstan telah meningkatkan prosedur pemungutan suara dan daya saing pemilihan nasional serta lokal.

Baca Juga: Lewat Mata Rantai Tiga Laut dan Ambisi Neo-Ottoman, Turki Bisa Goyahkan Hegemoni China di Asia Tengah, Ini Syarat Mutlaknya

Hal ini tidak diikuti negara sekitarnya, karena negara lainnya hanya demokrasi simbolis dan terapkan otoritarian, dengan tidak ada persaingan politik yang nyata di antara mereka.

Ada alasan mengapa Kyrgyzstan meningkatkan pemilihan nasional mereka dalam 10 tahun terakhir.

Negara tersebut sejatinya rentan terhadap krisis politik.

Mengutip BBC, ada kejadian yang baru-baru ini terjadi sebutkan jika mantan pemimpin Kyrgyzstan Almazbek Atambayev ditangkap kembali setelah mencoba menopang kekuasaannya.

Baca Juga: Ketegangan China dan India Merembet Tidak Hanya Masalah Lembah Galwan, Kini Keduanya Berebut Berinvestasi di Negara Kaya Minyak Ini Demi Dapatkan Pasokan Minyak Murah, Dokumen Ini Kuak Semuanya