Bentrokan juga meningkatkan kekhawatiran tentang keamanan jaringan pipa yang membawa minyak dan gas Azeri ke Eropa.
Pertempuran tahun ini merupakan yang terparah sejak perang 1991-1994 yang menewaskan sekitar 30.000 orang dan diakhiri dengan gencatan senjata yang berulang kali dilanggar.
Turki menyambut baik kesepakatan gencatan senjata, tetapi mengatakan masih banyak lagi upaya yang dibutuhkan.
"Gencatan senjata kemanusiaan adalah langkah pertama yang signifikan, tetapi tidak akan menjadi solusi yang langgeng," kata kementerian luar negeri Turki dalam sebuah pernyataan.
"Turki akan terus mendukung Azerbaijan di lapangan dan di meja," tegasnya.
Menteri luar negeri Azeri dan Turki melakukan pembicaraan melalui telepon pada Sabtu (10/10/2020).
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, yang telah menengahi lebih dari 10 jam pembicaraan damai yang gagal, sebelumnya mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Sabtu pagi bahwa gencatan senjata telah disepakati atas dasar kemanusiaan.