Jangan Lupakan Vitamin D untuk Bentengi Tubuh dari Infeksi Parah Covid-19, Begini Menurut Para Peneliti!

K. Tatik Wardayati

Penulis

Jangan lupakan vitamin D untuk bentengi tubuh dari infeksi parah Covid-19. Begini penjelasannya para peneliti.

Intisari-Online.com – Untuk melindungi tubuh dari paparan infeksi Covid-19 yang paling penting adalah meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Ini bisa dilakukan dengan menjaga pola makan sehat, istirahat cukup, berolahraga secara teratur, dan terutama mengurangi rokok.

Namun, bagaimana bila akhirnya tubuh terinfeksi oleh virus corona?

Yang paling penting adalah jangan panik!

Baca Juga: Begini 5 Alasan Mengapa Tingkat Kematian Karena Covid-19 di Afrika Rendah, Patut Ditiru Apa yang Mereka Lakukan!

Berbagai studi terkait vitamin D dilakukan oleh para ahli untuk menemukan manfaatnya dalam mengobati infeksi Covid-19.

Temuan dari penelitian kecil yang hasilnya diterbitkan di The Journal of Steroid Biochemistry and Molecular Biology mengungkap tentang hal ini.

Disebutkan, vitamin D bisa memberi hasil pengobatan lebih baik bagi pasien virus corona.

Para peneliti dari Universitas Cordoba, Spanyol, meneliti 76 pasien Covid-19 yang dirawat di Reina Sofia University Hospital.

Baca Juga: Sempat Stres Setelah Terinfeksi Covid-19 Karena Tidak Pernah Kemana-mana, Kini Nunung Berhasil Sembuh dari Virus Corona, Beri Pesan Menohok Ini pada Semua Orang

Semua pasien menerima pengobatan terbaik. Namun, di antara mereka ada 50 pasien yang menerima kalsifediol.

Kalsifediol adalah bentuk metabolisme vitamin D3 yang dapat meningkatkan kadar vitamin D dengan cepat pada pasien.

Nah, penelitian ini menemukan, pasien yang menggunakan kalsifediol mempunyai kemungkinan lebih kecil untuk masuk dalam perawatan intensif.

Lebih dari itu, tidak ada dari pasien-pasien tersebut yang akhirnya meninggal dunia.

Sedangkan, pada kelompok kontrol (yang tidak mengonsumsi kalsifediol) yang berjumlah 26 pasien, ada 13 pasien dirawat di unit perawatan intensif, dan dua orang meninggal dunia.

Tiga dosis kalsifediol dalam studi ini (0,532 mg di hari pertama, dan 0,266 mg di hari ketiga dan ketujuh) dapat mengurangi infeksi parah Covid-19.

Selain itu, disimpulkan pula bahwa dosis tersebut pun bisa menurunkan risiko komplikasi.

"Kalsifediol bisa mengurangi infeksi penyakit yang parah, namun uji coba lebih besar diperlukan untuk menemukan jawaban yang pasti," kata peneliti.

Meskipun pasien secara acak diminta mengonsumsi kalsifediol, ada lebih banyak pasien dalam kelompok kontrol dengan tekanan darah tinggi dan diabetes.

Baca Juga: Disebut 'Kunci' dari Membaiknya Kondisi Trump, 'Obat' Covid-19 yang Dikonsumsi Presiden AS Tersebut Ternyata Dikembangkan dengan Sel Jaringan Janin Aborsi

Kedua penyakit ini merupakan faktor risiko komplikasi Covid-19 yang parah.

Sehingga bisa disimpulkan, mengapa kelompok kontrol cenderung memperoleh hasil yang buruk.

Belum ada jawaban jelas apakah kalsifediol lebih efektif mencegah infeksi parah Covid-19, dibandingkan bentuk suplemen vitamin D lainnya.

Kalsifediol lebih kuat dan lebih mudah diserap daripada bentuk vitamin D lain, sehingga lebih efektif dikonsumsi pasien dengan penyakit atau gangguan pencernaan.

Para peneliti juga tidak melihat apakah pasien kekurangan vitamin D sebelum pengobatan.

Penelitian lain menemukan orang dewasa di awal musim semi, sering mengalami kekurangan vitamin D.

Kondisi itu muncul karena mereka jarang terkena paparan sinar matahari, yang merupakan sumber alami vitamin D.

Temuan lebih dalam berguna untuk menentukan manfaat vitamin D alami dalam pengobatan Covid-19.

Pasalnya, belum jelas diketahui apakah suplemen vitamin D dapat memperbaiki kekurangan nutrisi.

Baca Juga: Sebut Bodoh dan Sembrono dalam Tangani Pandemi Covid-19, Jurnas Medis Ini Minta Trump Angkat Kaki dari Gedung Putih, 'Dia Sangat Tidak Kompeten'

Atau, apakah pasien yang sudah memenuhi asupan vitamin D bisa memperoleh manfaat dari mengonsumsi vitamin D lebih banyak.

Banyak penelitian yang menemukan kaitan antara kekurangan vitamin D dan risiko Covid-19.

Penelitian terbaru ini hanyalah studi kecil pertama yang menunjukkan asupan vitamin D dapat mengurangi infeksi parah Covid-19.

Sebelumnya, banyak studi yang mengungkap asupan vitamin D dalam jumlah cukup terkait dengan hasil yang lebih baik untuk virus corona.

Ditemukan pula hubungan antara kadar vitamin D dan hasil virus corona, meskipun tidak ditemukan hubungan sebab akibat.

Sebuah studi yang diterbitkan bulan lalu menunjukkan, pasien yang memenuhi asupan vitamin D memiliki kemungkinan lebih kecil untuk terkena komplikasi berbahaya dari Covid-19.

Komplikasi yang dimaksudkan, antara lain keadaan sulit bernapas atau pun tidak sadarkan diri.

Sementara itu, dari studi kecil lainnya, terungkap orang yang kekurangan vitamin D memiliki kemungkinan dua kali lipat terinfeksi Covid-19. (Gading Perkasa)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Vitamin D "Bentengi" Tubuh dari Infeksi Parah Covid-19"

Baca Juga: Fakta Baru Covid-19! Menurut Penelitian, Virus Corona Bisa Bertahan 9 Jam di Kulit Tubuh, Begini Cara Mengatasinya!

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait