Advertorial

Pakai Masker Saja Tidak Cukup, Begini Pencegahan Covid-19 yang Harus Dilakukan Sepanjang Waktu

K. Tatik Wardayati

Editor

Ternyata memakai masker saja tidak cukup, begini pencegahan Covid-19 yang harus dilakukan sepanjang waktu.
Ternyata memakai masker saja tidak cukup, begini pencegahan Covid-19 yang harus dilakukan sepanjang waktu.

Intisari-Online.com – Meski sudah setengah tahun lebih wabah pandemi virus corona melanda tanah air kita, namun hingga kini belum tampak tanda-tanda akan berakhir.

Justru angka kasus positif malahan terus mengalami peningkatan.

Masalah tersebut perlu mendapat perhatian semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat.

Ketua Tim Protokol dari Tim Mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Eka Ginanjar mengingatkan masyarakat untuk disiplin menerapkan gerakan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, serta mencuci tangan dengan sabun.

Baca Juga: ‘Wah Nggak Sempat Cuci Muka’, Suka Duka Belajar di Rumah Selama Pandemi Covid-19, Kisah Mahasiswa yang Panik Saat Kuliah Online Sambil Maskeran Lalu Diminta Nyalakan Kamera

"Langkah 3M harus dilaksanakan," kata Eka melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (4/10/2020).

Dia menekankan, 3M harus dipraktikkan secara masif oleh semua orang agar penyebaran Covid-19 dapat dikendalikan sehingga jumlah korban dan potensi kerugian di berbagai sektor dapat ditekan.

Selain itu, penerapan 3M secara utuh juga dapat meminimalkan penyebaran virus, terutama bagi orang yang tidak menunjukkan gejala.

Dengan memakai masker, misalnya, partikel virus yang tersebar akan semakin sedikit sehingga potensi penularannya pun berkurang.

Baca Juga: Gara-gara Diberi Obat Khusus untuk Pasien Covid-19 dalam Kondisi Berat Ini, Kondisi Paru-paru Donald Trump Dirumorkan dalam Kondisi Mengerikan Ini

Dikutip dari Kompas.com, Kamis, (14/5/2020), ahli paru-paru dari Cleveland Clinic Raed Dweik mengatakan, pemakaian masker bisa memblokir hembusan partikel udara dari individu yang kemungkinan terinfeksi Covid-19 namun tidak memiliki gejala.

Dengan memblokir embusan partikel virus ke udara di sekitar, masker menjaga agar virus tidak menyebar.

Selain itu, masker berfungsi sebagai penghalang fisik yang sangat membantu ketika kita batuk atau bersin.

Tindakan itu dapat menghalangi droplet atau tetesan air liur yang keluar dari hidung atau mulit sehingga tidak menyebarkan virus.

Udara yang kita hembuskan saat bernapas mengandung tetesan air dari lapisan paru-paru yang membawa bakteri, virus, protein, metabolit, dan senyawa lain yang terlarut.

"Ketika mereka memasuki udara, aerosol atau partikel udara yang kita hembuskan mulai mengering sehingga hanya menyisakan bahan terlarut," ucap Dweik.

Pemakaian masker bukan segalanya

Meski pemakaian masker dapat melindungi dan mencegah penularan virus, alat kesehatan ini tidak akan efektif bila tidak dibarengi dengan menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun.

Dilansir dari Kompas.com, kamis (16/4/2020), mantan kepala pengembangan intervensi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Gary Slutkin juga mengatakan, masker wajah tidak kedap udara.

Baca Juga: Apa yang Harus Dilakukan Ketika Orang Terdekat Terinfeksi Covid-19? Ini 5 Hal yang Bisa Dilakukan, Salah Satunya Menjaga Kebersihan

"Masker tidak kedap udara di sepanjang sisi dan sulit dipakai dengan benar. Virus masih bisa sampai ke kita melalui udara jika kita terlalu dekat," ujar Slutkin.

Jadi, kita tidak dapat benar-benar mengandalkan masker wajah semata.

Masker dapat bertindak sebagai suplemen untuk langkah-langkah kesehatan lain yang kita ambil, tutur Aimee Ferraro, ahli epidemiologi.

Ferraro mengatakan, dalam sebagian besar kasus, virus corona menyebar melalui tetesan pernapasan yang lebih besar yang dapat dihalau sebagian oleh semacam penutup mulut dan hidung.

"Selain itu, ada konsep pengurangan dampak buruk penyakit menular yang mengindikasikan penurunan dosis patogen memungkinkan tubuh kita lebih banyak waktu untuk mengembangkan kekebalan," katanya.

Artinya, masker wajah menawarkan cara untuk membantu mengurangi "dosis" virus corona yang ditularkan.

Baca Juga: Liciknya Xi Jinping, Saat Dunia Sedang Lengah dengan Trump Positif Covid-19, Pemimpin China Itu Diam-diam Lakukan Hal Ini untuk Perkuat Kekuasaannya

Terakhir, mencuci tangan dengan sabun merupakan langkah penting untuk membunuh, merusak, dan mematikan virus corona yang berasal dari droplet dan menempel di tangan.

Dikutip dari Kemenkes.go.id, Kamis (7/5/2020), Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto mengatakan, penularan Covid-19 secara tidak langsung paling banyak terjadi.

Dia menjelaskan, penularan itu terjadi melalui benda di sekitar yang tercemar virus corona kemudian tersentuh tangan yang digunakan untuk menyentuh mulut, hidung, dan mata. Maka penularan itu sangat efektif.

''Inilah cara yang paling banyak terjadi penularan akibat hantaran tidak langsung. Mungkin kita bisa melindungi diri dengan memakai masker, tapi pencemaran pada benda di sekitar kita yang biasa kita sentuh harus diwaspadai,'' ujarnya. (Inang Jalaludin Shofihara)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cegah Covid-19, Pakai Masker Saja Tidak Cukup"

Baca Juga: Mengharukan, Istri Wafat karena Covid-19, Suami Dapat Bangga Bisa Tunaikan Wasiat Terakhir dan Beri Pesan Penting Ini

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait