Gara-gara Diberi Obat Khusus untuk Pasien Covid-19 dalam Kondisi Berat Ini, Kondisi Paru-paru Donald Trump Dirumorkan dalam Kondisi Mengerikan Ini

Tatik Ariyani

Penulis

Menurut SCMP, ini bisa menjadi tanda bahwa Trump mungkin mengalami kerusakan paru-paru.

Intisari-Online.com - Setelah dinyatakan positif Covid-19, kesehatan Presiden AS Donald Trump terus menjadi perhatian banyak pihak.

Menurut SCMP, saat konferensi pers pada pagi hari tanggal 4 Oktober, dokter pribadi Trump, Sean Conley, mengatakan bahwa Trump tidak lagi demam dalam dua hari terakhir.

"Jika semuanya berjalan lancar, kami akan mengirimnya kembali ke Gedung Putih," kata Dr. Conley.

Pada hari kedua di rumah sakit, dokter mengatakan, Trump diberi Remdesivir, obat antivirus yang menunjukkan pengobatan Covid-19.

Baca Juga: Mau Bikin Bakso Sendiri? Begini Rupanya Rahasia Bikin Bakso yang Bulat Sempurna, Kuncinya Ada Pada Alat Ini Nih..

Trump harus menggunakan Remdesivir selama lima hari berturut-turut.

Melansir 24h.com.vn, Senin (5/10/2020), dokter juga memastikan bahwa Trump menggunakan obat anti-inflamasi yang kuat, deksametason.

Menurut SCMP, ini bisa menjadi tanda bahwa Trump mungkin mengalami kerusakan paru-paru.

Pada bulan Juni, para peneliti di Universitas Oxford di Inggris mengumumkan obat anti-inflamasi deksametason memiliki efek signifikan pada pasien dengan infeksi Covid-19 yang parah.

Baca Juga: 'China Tidak Bisa Jadi Lebih Baik dari India', Berkat Kekuatan yang Dimiliki India Ini, Para Pimpinan Militer Yakin Mereka Dapat Menaklukkan Tiongkok dalam Pertempuran

Para peneliti mengatakan deksametason mengurangi tingkat kematian pada orang yang mengandalkan ventilator hingga sepertiga dan seperlima pada mereka yang membutuhkan oksigen.

Obat ini biasa digunakan untuk mengobati alergi, rheumatoid arthritis dan asma.

Para peneliti juga melaporkan bahwa deksametason tidak efektif dalam mengobati pasien dengan infeksi Covid-19 ringan.

Sebelumnya, dokter mengaku Trump harus diberikan oksigen karena kadar oksigen di dalam darah turun di bawah normal yaitu 95%.

Selain itu, semua fungsi ginjal, hati, dan jantung Trump normal.

Baca Juga: Apa yang Harus Dilakukan Ketika Orang Terdekat Terinfeksi Covid-19? Ini 5 Hal yang Bisa Dilakukan, Salah Satunya Menjaga Kebersihan

Trump diberikan oksigen sebelum dirawat di rumah sakit pada 2 Oktober dan diberikan oksigen lagi pada 3 Oktober.

Pada malam hari tanggal 3 Oktober, Trump memposting video yang mengatakan dia "mulai merasa lebih baik tetapi harus menunggu dan melihat apa yang terjadi dalam beberapa hari."

Pada hari Selasa, kepala staf Gedung Putih Mark Meadows mengatakan kepada wartawan bahwa kondisi kesehatan Trump lebih serius daripada yang dikatakan Dr. Conley.

“Status kesehatan presiden selama 24 jam terakhir sangat mengganggu dan 48 jam ke depan akan sangat penting. Trump belum memasuki pemulihan penuh,” kata Meadows.

Beberapa jam kemudian, Meadows mengatakan kepada Fox News bahwa Trump mengalami demam pada pagi hari tanggal 2 Oktober.

Baca Juga: Liciknya Xi Jinping, Saat Dunia Sedang Lengah dengan Trump Positif Covid-19, Pemimpin China Itu Diam-diam Lakukan Hal Ini untuk Perkuat Kekuasaannya

Tingkat oksigen dalam darah turun dengan cepat dan dibawa ke rumah sakit.

Beberapa media AS mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, mengatakan Trump tidak senang karena artikel tersebut menyatakan kondisi kesehatannya tidak baik.

Trump kemudian memposting pesan dan video yang membuktikan bahwa semuanya terkendali dan bahwa dia pulih.

"Saya akan kembali, karena kita masih harus membuat Amerika menjadi hebat lagi," kata Trump.

Baca Juga: Covid Hari Ini 5 Oktober 2020: Perhimpunan RS Indonesia Sebut Opini RS Meng-Covid-kan Pasien Buat Nakes Putus Asa

Artikel Terkait