Find Us On Social Media :

DPR RI Jadi Sorotan Usai Sahkan Onmnibus Law, Cuman Mantan Presiden Indonesia Ini yang Berani Terang-terangan Sindir Keras DPR, Bahkan Nyaris Membubarkan Lembaga Itu

By Afif Khoirul M, Jumat, 9 Oktober 2020 | 11:15 WIB

Gus Dur

Intisari-online.com - Belakangan DPR RI menjadi sorotan publik usai mengesahkan Omnibus Law.

Hal itu menimbulkan kekecewaaan bagi masyarakat karena dinilai menyusahkan rakyat, terutama kaum buruh.

Aksi protes dan mosi tidak percaya pun digelar, sejumlah mahasiswa juga melakukan aksi demo di sejumlah kota pada Kamis (8/10/20).

Di tengah fenomena DPR RI menjadi sorotan publik, ternyata dulu Presiden RI ini pernah memberikan sindiran yang amat keras bahkan nyaris membubarkan DPR.

Baca Juga: Dulu Kekeh Bantu Trump Jadi Presiden, Putin Tiba-tiba Bilang Ingin Bekerja dengan Biden Karena Biden Punya 'Nilai Bersama' Ini

Dia adalah Presiden Republik Indonesia Keempat, KH Abdurrahman Wahid, atau lebih akrab disapa Gus Dur.

Tahun 2001 silam Presiden Indonesia ini pernah berseteru dengan MPR dan DPR RI, bahkan menerbitkan dekret terkait pebubaran DPR-MPR.

Tak hanya itu, Gu Dur juga kerap melontarkan sindiran keras kepada DPR bahkan menyamakannya dengan taman kanak-kanak.

Setidaknya ada dua sindiran keras Gur Dur kepada DPR, berikut di antaranya.

Baca Juga: Punya Masalah dengan Kadar Asam Urat Tinggi? Ini Tips Jitu Turunkan Asam Urat Secara Alami, Salah Satunya Lebih Banyak Asupan Vitamin C

Pertama, Gus Dur pernah menyindir DPR seperti taman kanak-kanak, hal itu dilontarkan ketika menyaksikan rapat DPR.

"Keterangan saya tidak begitu implementasi, karena memang enggan jelas bedanya antara DPR dan Taman Kanak-Kanak," ujar Gus Dur.

Bahkan dari pernyataan itu, sejumlah DPR tersinggung dan mengecam Presiden RI keempat itu untuk menarik kembali ucapannya.

Tak lama kemudian, Gus Dur mengatakan bahwa itu hanyalah humor belaka, namun ini bukan satu-satunya sindiran Gus Dur.

Kedua, Gus Dur menyebut DPR bukan lagi taman kanak-kanak tetapi Playgrup, hal itu diutarakan ketika dia mandek dari jabatannya sebagai presiden.

Hal itu diungkapkan dalam buku Fatwa dan Canda Gus Dur tahun 2010, oleh KH Maman Imanulhaq Faqieh, atau Kang Maman.

Baca Juga: Lagi-lagi China, Pejabat Australia Peringatkan Australia Sedang 'Berperang' dengan China Karena Kelakuan Tiongkok Ini

Gus Dur mengatakan kepada Kang Maman, "Saya menyesal menyamakan DPR dengan taman kanak-kanak." 

Kang Maman lalu bertanya, kenapa Gus? apakah itu karena lembaga negara?

"Bukan itu, saya merasa berdosa meremehkan anak-anak yang suci, cerdas dan kreatif dengan anggota DPR yang kotor dan kreatif mencari celah mencari uang," jawab Gus Dur.

Bahkan, saat masih menjabat sebagai Presiden RI, Gus Dur nyaris membubarkan Dewan Perwakilan Rakyat itu.

Pada 23 Juli 2001, Gus Dur Menerbitkan Dekret pembubaran DPR-MPR karena menilai kinerjanya buruk.

Ada tiga poin dalam dekret itu, yaitu pembekuan DPR-MPR dan mengembalikan kedaulatan ke tangan rakyat dengan menyusun badan untuk penyelenggaraan pemilu dalam waktu setahun.

Baca Juga: Amerika dan Rusia Bahkan Tak Punya, India Ternyata Punya Rudal yang Mampu Bawa Torpedo hingga Serang Musuh dari Jarak 643 km Jauhnya, 'Ini Persiapan Lawan Kapal Selam China'

Juga menyelamatkan gerakan reformasi total dari unsur orde baru dengan membekukan partai Golkar.

Namun, dektet yang dikeluarkan Gus Dur itu mendapat penolakan dari sejumlah pihak, dan Amien Rais menyerukan pada masyarakat Indonesia untuk menolak isi dekret itu.

Alhasil digelarlah sidang istimewa yang membuat Gus Dur digulingkan dari jabatannya sebagai Presiden RI.

Kemudian mengangkat Megawati sebagai Presiden RI ke-5, dan Hamzah Haz sebagai wakil Presiden kala itu.