Find Us On Social Media :

Kisah Anggota Kopassus Menyamar jadi Paspampres Presiden Filipina untuk Lindungi dari Kudeta, Soeharto yang Perintahkan TNI Amankan KTT ASEAN

By Muflika Nur Fuaddah, Rabu, 7 Oktober 2020 | 14:39 WIB

Ilustrasi Kopassus

Intisari-Online.com - Militer Filipina di bawah kepimpinan Jenderal Fidel Ramos dan Kolonel Juan Ponce kemudian melancarkan kudeta terhadap Marcos.

Pada tahun 1980-1987, Presiden Filipina Corazon Aquino menghadapi berbagai ancaman dalam negerinya.

Keadaan dalam negeri Filipina bergejolak hebat lantaran rezim diktator korup Ferdinand Marcos.

Keadaan Filipina tambah runyam dengan datangnya tokoh oposisi musuh bebuyutan Ferdinand Marcos, Benigno 'Ninoy' Aquino pulang kampung ke Manila dari pengasingannya di luar negeri tahun 1983.

Baca Juga: 'Masa Bodo' dengan Darah Rakyat Negara Lain, CIA Akui Lakukan Kudeta Licik di 7 Pemerintahan Ini, Demi Jadikan 'Boneka' Mereka Sebagai Kepala Negara

Tapi nasib sial menghampiri Ninoy Aquino, belum juga keluar dari bandara di Manila ia sudah ditembak mati oleh sniper anak buah Jenderal Fabian Ver, Kastaf Ferdinand Marcos.

Sontak hal ini membuat rakyat Filipina marah karena mereka sudah muak atas kepemimpinan tirani Marcos.

Lahirlah gerakan rakyat bernama 'People's Power', mereka berdemo menuntut penggulingan rezim Marcos.

Ferdinand Marcos goyah, militer Filipina di bawah kepimpinan Jenderal Fidel Ramos dan Kolonel Juan Ponce kemudian melancarkan kudeta terhadap Marcos.

Baca Juga: Menyingkap Peristiwa Bersejarah G30S 1965, Beragam Versi Dalang Peristiwa: PKI, CIA, Kudeta Merangkak oleh Soeharto atau Soekarno?