Intisari-Online.com - CNN melaporkan pada 5 Oktober, penemuan penting itu dilakukan ketika para ahli mempelajari sisa-sisa yang ditemukan pada tahun 1960-an di Herculaneum, sebuah kota yang terkubur dalam letusan gunung berapi Vesuvius, Italia, pada 79 SM.
Menurut para peneliti, korban adalah seorang pemuda berusia 25 tahun, ditemukan terbaring telungkup di atas tempat tidur kayu bangunan yang digunakan untuk memuja Kaisar Augustus.
Pier Paolo Petrone, antropolog forensik di Universitas Napoli Federico II dan pemimpin penelitian, mengatakan kepada CNN bahwa proyek dimulai ketika dia melihat "cahaya di tengkoraknya" saat dia bekerja.
Dalam sebuah artikel yang diterbitkan awal tahun ini di New England Journal of Medicine, Petrone dan rekannya mengungkapkan bahwa cahaya yang muncul di tengkorak disebabkan oleh otak korban yang sedang mengalami vitrifikasi saat suhu naik dan turun mendadak.
Pertama, otak yang terkena abu vulkanik panas dicairkan dan kemudian berubah menjadi materi kaca akibat pendinginan cepat abu vulkanik, kata Petrone kepada pers.
Setelah menganalisa, termasuk menggunakan mikroskop elektron, tim membuat kejutan.
Sel-sel dalam otak yang mengalami vitrifikasi "terawetkan dengan sangat baik dengan cara yang tidak ditemukan di tempat lain," menurut Petrone.
Para peneliti juga menemukan bahwa sel saraf utuh di sumsum tulang belakang, seperti sel otak, mengalami vitrifikasi.