Find Us On Social Media :

Sejarah Perang Armenia-Azerbaijan, Perebutan Wilayah yang Dikompori Negara Pembantai

By Maymunah Nasution, Rabu, 30 September 2020 | 09:48 WIB

Pertempuran Armenia-Azerbaijan

Armenia telah diguncang oleh ketidakstabilan politik dan ekonomi sejak negara itu memperoleh kemerdekaan dari Uni Soviet.

Kepemimpinan negara pasca-Uni Soviet menekan oposisi terhadap pemerintahannya.

Pihak oposisi juga dituduh memalsukan hasil pemungutan suara. Tuduhan tersebut sebagian besar disinyalir bertujuan untuk mengamankan kepentingan Rusia.

Pada musim 2018, terjadi aksi unjuk rasa dan mengantarkan Nikol Pashinyan menjadi Perdana Menteri hingga sekarang.

Baca Juga: Sadarlah AS! China Jauh Lebih Digdaya dari Uni Soviet, Perang Dingin Berikutnya akan Jadi Perang Abadi Jika Langkah Ini Tak Segera Diambil

Azerbaijan, negara mayoritas Muslim di Laut Kaspia, telah berada di bawah cengkeraman otoriter dinasti keluarga sejak 1993.

Heydar Aliev memerintah negara itu dengan tangan besi sampai Oktober 2003.

Mantan perwira intelijen Rusia, KGB, tersebut menyerahkan kekuasaan kepada putranya, Ilham, beberapa minggu sebelum kematiannya.

Seperti ayahnya, Ilham telah menghancurkan kekuatan oposisi terhadap pemerintahannya. Pada 2017, Ilham menjadikan istrinya, Mehriban, sebagai wakil presiden pertama Azerbaijan.

Baca Juga: Kekejaman Dinasti Penguasa Qatar, Hanya Karena Istri Telat Dijemput Waktu Berbelanja, Sosok Ini Bunuh Karyawan di Depan Teman-temannya