Jika diperinci, 31% perusahaan yang menutup bisnisnya datang dari sekotr jasa, 18% dari sektor konstruksi, dan 13% dari sekto ritel.
Pemerintah Jepang beserta bank sentral Bank of Japan telah mengambil sejumlah langkah sejak Maret untuk mencegah penutupan unit usaha.
Beberapa perusahaan sedang berjuang untuk tetap bertahan bukan karena krisis keuangan, tetapi karena prospek permintaan yang mungkin menurun.
Pandemi virus corona teras sangat menantang bagi perekonomian Jepang.
Negeri matahari terbit ini sempat mengalami kemerosotan ekonomi terbesar pada kuartal kedua lalu.
Analisis memperkirakan ekonomi Jepang pada kuartal ketiga hanya akan mengalami sedikit pemulihan saja.
Dampak ekonomi ini akan terus Jepang rasakan sampai beberapa tahun ke depan.
(Prihastomo Wahyu Widodo)
(Artikel ini sudah tayang di kontan.co.id dengan judul "Dampak virus corona, hampir 36.000 perusahaan di Jepang menutup bisnisnya")