Find Us On Social Media :

Yakin Tetap Mau Dilakukan? Cetak Uang Rp 4.000 Triliun Justru Malah Tambah Warga Indonesia Makin Sengsara, Ini Sebabnya

By May N, Minggu, 27 September 2020 | 06:00 WIB

Wakil Ketua Pertimbangan Kadin itu bahkan meminta BI untuk tak kuatir, sebab banyak pula negara lain yang mencetak uang di masa-masa sulit.

"Harus ada kebijakan tidak biasa yang harus diambil pemerintah, yakni pencetakan uang. Meski diakui bertentangan dengan apa yang diajarkan selama ini," ujarnya.

Pria yang pernah berkarir di Goldman Sachs ini menepis kekhawatiran adanya moral hazard dalam kebijakan cetak uang.

Dia menganggap bahwa itu adalah alternatif paling mungkin untuk mencapai likuiditas.

Baca Juga: Jenazahnya Terbungkus Beton, Beginilah Kisah 'Si Gadis Cantik' Junko Furuta Disiksa dan Diperkosa Antek Yakuza Secara Brutal hingga Dibunuh

Kendati demikian, BI memberi indikasi tak akan mencetak uang tambahan utuk menambah dana atau likuiditas perbankan maupun untuk menambal defisit anggaran pemerintah.

Sebab hal itu akan menyebabkan inflasi gila-gilaan yang kedepannya justru bakal menyengsarakan rakyat.

Cetak uang yang tak dapat dikendalikan akan membuat nilai tukar rupiah makin berkurang, dan menyebabkan harga-harga melambung tinggi.

Hal ini menjadi lebih parah karena permintaan produksi barang/jasa makin rendah, sehingga memicu situasi krisis yang makin mengerikan.

Baca Juga: Cuma Rutin Minum Jus Seledri Selama Sebulan, Wanita Ini Rasakan Manfaat yang Menakjubkan pada Tubuhnya, Mau Coba?