Find Us On Social Media :

Tak Disangka Rahasia Kehebatan China Berawal dari Ketakutan Rusia Akibat Ulah Amerika yang Bikin Ketar-Ketir Dunia, 'Formula Rahasia' Inipun Dibagikan Rusia ke China

By Afif Khoirul M, Sabtu, 19 September 2020 | 16:39 WIB

Model simulasi bom atom pertama Uni Soviet

Intisari-online.com - Nama China mungkin tidak unggul pada Perang Dunia II.

Berbeda dengan Amerika, maupun Uni Soviet, negara-negar tersebut dikenal sudah perkasa sejak masa itu.

Namun, tak butuh waktu lama kini China telah menjelma menjadi salah satu kekuatan yang ditakuti dunia.

Seperti yang kita lihat saat ini, China dipandang sebagai negara maju, memiliki kekuatan ekonomi yang stabil, hingga kekuatan militer terbesar setara dengan Amerika.

Baca Juga: Abaikan F-35 Sejenak, Inilah Jet Tempur yang Murah, 'Bandel', Namun Tetap Mematikan, Saab JAS-39 Gripen Ibarat 'AK-47 Versi Jet Tempur'

Akan tetapi pernahkah Anda bertanya-tanya darimana China bisa berkembang secepat itu menjadi salah satu kekuatan dunia?

Ternyata Uni Soviet adalah salah satu negara yang berperan besar dalam membangun kekuatan militer China.

Menurut Sputnik News, Seorang Sejarawan Rusia, pernah melakukan transfer teknologi tahun 1950-an.

Waktu itu, Rusia yang masih dikenal dengan nama Uni Soviet juga memberikan beberapa formula rahasia kepada China.

Baca Juga: Korea Utara Sebut Penanganan Covid-19 di Korea Selatan Gagal Total Sampai Seoul Harus Alami Lockdown, Padahal Negaranya Sendiri Kehabisan Stok Pangan

Formula Rahasia tersebut, adalah teknologi yang dibutuhkan oleh China untuk menciptakan bom atom.

Ini adalah salah satu kunci awal yang membuatnya memiliki kekuatan yang diperhitungkan di samping kekuatan ekonomi.

Hal itu dibocorkan oleh Sergei Naryshkin, Presiden Asosiasi Sejarah Rusia, dan Direktur Badan Intelijen Luar Negeri Rusia.

Sergei Naryshkin berpidato, mengacu pada konten ini awal bulan September tahun ini.

Dalam rangka pertemua jarak jauh Rusia-China pada peringatan 75 tahun berakhirnya Perang Dunia II.

Menurut Naryshkin, semua berawal dari keresahan Uni Soviet ketika melihat tindakan Amerika Serikat.

Baca Juga: Situasi Kacau Usai Kesepakatan Israel dengan UEA dan Bahrain: Saling Serang Terjadi antara Israel-Palestina hingga Pecahnya Demontrasi

Tahun 1945, Amerika menjatuhkan bom atom di kota Hirohima dan Nagasaki, Jepang, tindakan ini dipandang sebagai bentuk kejahatan perang.

"Bukan rahasia lagi jika demonstrasi kekuatan militer AS di Hiroshima dan Nagasaki adalah ancaman nuklir terhadap Uni Soviet," katanya.

Sebagai tanggapan, sains Uni Soviet asing menerima tantangan ini dan tak lama kemudian, Uni Soviet juga memiliki senjata serupa.

Uni Soviet juga berhasil menciptakan bom atomnya sendiri, dan diuji coba pada 29 Agustus 1949.

Kemudian keberhasilan Uni Soviet tersebut tercium oleh China, yang mengetahui kehebatannya.

"Pakar China telah mengetahui kami, dan menyiratkan tingkat kepercayaan yang tinggi antara kedua negara dan Rakyat," kata Naryshkin.

Baca Juga: Meski Sama-sama Disertai dengan Demam, Jangan Sampai Salah Membedakan Gejala Pilek, Flu, dan Covid-19, Perhatikan Benar Perbedaan Gejalanya

Uni Soviet kemudian membangun kerja sama dengan China, mengatur teknologi dan formula rahasia bom atom.

Dengan bantuan para ahli Soviet, lokasi uji coba Lop Nor dipilih untuk pengujian bom atom.

Ilmuwan Soviet membantu membangun dan mengoperasikan reaktor nuklir air berat eksperimental pertama China tahun 1958.

Perangkat siklotron eksperimental juga dibuat di China.

Sekitar 11.000 ahli China dilatih Uni Soviet, dan pakar atom Uni Soviet bekerja di China, kini China menjadi negara yang kuat dan memiliki kekuatan nuklirnya sendiri.