Advertorial
Intisari-Online.com - Konflik antara China dan Taiwan merupakan salah satu yang terparah.
Alasannya karena China masih menganggap Taiwan sebagai bagian dari mereka dan menolak kemerdekaan Taiwan.
Sementara Taiwan merasa sudah sejak lama mereka merdeka. Dan sudah banyak negara lain yang mengakuinya.
Akibatnya terjadi konflik di dua negara. Khususnya di Taiwan.
Hingga kejadian ini menarik perhatian Amerika Serikat (AS).
Sebagai negara yang bermusuhan dengan China, AS pun mendekat ke arah Taiwan.
Bahkan dilansir dari24h.com.vn pada Sabtu (19/9/2020), AS dikabarkan mengirim sejumlah senjata ke Taiwan.
Benarkah hal itu?
Administrasi kepresidenan AS ternyata memang mendorong kesepakatan untuk menjual tujuh batch senjata ke Taiwan.
Termasuk sistem senjata paling modern seperti rudal yang menyerang negara musuh seperti China jika konflik pecah.
Menurut sebuah sumber di New York Times, salah satu sistem persenjataan penting yang dipesan adalah rudal udara ke darat AGM-84H / K SLAM-ER yang diproduksi oleh Boeing.
Dengan begitu rudal AGM-84H / K dapat dipasang ke pesawat tempur F-16 AS yang dijual ke Taiwan.
Dengan begitu, pesawat tempur Taiwan dapat meluncurkan rudal dari luar jangkauan tempur ke kompleks pertahanan udara China, menargetkan target di daratan China, atau kapal perang yang mencoba melintasi Selat Taiwan.
Tentu saja, jikaAS menyetujui penjualan rudal serangan kuat ini ke Taiwan, maka hal ini akan membuat para pejabat China sangat khawatir.
Sebelumnya, administrasi Departemen Umum Amerika Donald Trump menyetujui penjualan 66 pesawat tempur F-16 ke Taiwan senilai 8 miliar US Dollar.
Selain itu, senjata lainyang rencananya akan dijual AS ke TaiwanadalahMQ-9 Reaper yang diproduksi oleh General Atomics, Peluncur jet bergerak HIMARS milik Lockheed Martin, serta Rudal dan ranjau anti-kapal yang diluncurkan dari darat Harpoon.
"AS semakin khawatir karena konflik China."
"Sementara militer Taiwan jelas bukan tandingan militer China," kata Bonnie S. Glaser, pakar di Pusat Strategi dan Hubungan Internasional di Asia.
"Dengan begitu, senjata di atas akan membantu TaiwanmembuatChina berpikir dua kali untuk menyerang atau memaksa mengambil wilayah Taiwan."
Tak hanya itu, selain peralatan persenjataan modern, AS juga telah menyatakan kesediaannya untuk membantu Taiwan untuk memperluas pasukan cadangannya.
Di mana militer Taiwan akan secara aktif berlatih dengan militer AS.