“Itu tempat yang keren. Ketika Anda berada di sana, rasanya seperti Anda bisa berada di mana saja di dunia, ”kata Andray Abrahamian, yang berkewarganegaraan Inggris dan membantu menjalankan program pertukaran yang memberikan pelatihan keuangan kepada warga Korea Utara.
“Itu tidak murah. Beberapa dolar untuk satu kelas. Ini pasti untuk orang-orang yang memiliki pendapatan yang dapat dibuang," sambungnya.
Kehidupan mewah seperti itu tak lepas dari peran Kim Jong-un.
'Donju', atau 'ahli uang', telah muncul dengan gerakan tentatif menuju ekonomi pasar yang dimulai sekitar 15 tahun yang lalu tetapi telah mengambil momentum di bawah Kim Jong-un
Para donju biasanya memegang posisi resmi pemerintah , di kementerian atau militer, menjalankan bisnis negara di luar negeri atau mencoba menarik investasi ke Korea Utara.
Di samping itu, mereka menukar semua yang mereka bisa dapatkan, dari TV layar datar hingga apartemen.
Uang yang mereka hasilkan sekarang mengalir melalui masyarakat, melalui pasar yang sekarang hadir di setiap pusat populasi hingga restoran kelas atas di Pyongyang.
“Kim Jong-un sangat pro-pasar. Kebijakannya pada dasarnya adalah pengabaian yang jinak, ”kata Andrei Lankov, sejarawan Rusia yang mengkhususkan diri di Korea, yang pernah belajar di Pyongyang.