Find Us On Social Media :

Dilema Pilihan Kesehatan Masyarakat Atau Ekonomi Disebut WHO Pilihan yang Salah, Buntut Kapitalisme Penjara Bertopeng Kebebasan yang Menjerat Manusia

By Maymunah Nasution, Sabtu, 19 September 2020 | 10:16 WIB

Kapitalisme berjaya di kantor pusat Asia milik perusahaan finansial HSBC. Pajak yang rendah, regulas

Warga di bawah kapitalisme harus bekerja dalam kondisi tidak bebas hanya karena takut kehilangan pekerjaannya dan tidak bisa membayar kebutuhan sehari-hari, ini sudah bukan bentuk kebebasan lagi.

Sementara itu, paham sosialis justru memberikan sedikit ruang bagi warganya untuk merasakan kebebasan.

Sosialis dengan aturan seperti undang-undang buruh anak kecil, aturan libur setiap akhir pekan, jam kerja 40 jam seminggu, asuransi, keamanan sosial, undang-undang keamanan tempat kerja dan jam kerja 8 jam sehari memberikan kemudahan bagi para pekerjanya.

Anak kecil dipekerjakan sepertinya memang kejam, tapi mereka lebih mudah masuk ke dalam mesin-mesin raksasa dan upahnya lebih sedikit daripada orang dewasa.

Baca Juga: Luar Biasa! Ngaku Bisa Bercinta Hingga 28 Kali Sehari, Wanita Uzur Ini Hingga Nikahi 14 Pria Muda Tampan Demi Bisa Puaskan Dirinya

Sistem ini justru memberikan lebih banyak peluang kerja baik kepada orang-orang dengan pendidikan rendah, dan juga jaminan kesehatan dan kehidupan yang lebih layak.

Hal ini perlu dikaji mengingat Indonesia akan menerapkan RUU Omnibus Law yang dilihat dari berbagai sisi lebih memudahkan para pemilik perusahaan.

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini