Find Us On Social Media :

Kisah Sengitnya 'Operation Badr', Pertempuran Brutal Aksi Balas Dendam atas Perang Enam Hari, Medan Diwarnai Rongsok Ratusan Tank hingga Mayat Bergelimpangan

By Khaerunisa, Jumat, 18 September 2020 | 20:30 WIB

(ilustrasi) Tank

Brigade tank yang dipimpin oleh Letnan Kolonel Yair Nafshi itu lalu memecahkan diri untuk menghadang divisi tank Suriah yang dari segi jumlah tak mungkin dibendung.

Bukit Booster yang menjadi tempat strategis bagi Israel untuk mengintai kawasan Suriah itu memang harus dipertahankan mati-matian.

Baca Juga: Sudah Janda Tapi Nafsu Masih Membara, Hubungan Tubuh 5 Kali Sehari Masih Kurang, Masih Mencari Pasangan yang Bisa Imbangi di Ranjang, Buntutnya Padahal Sudah 3

Duel tank yang jumlahnya tak sebanding itu pun berlangsung seru. Tapi karena jumlah tank Israel makin menyusut menjelang petang pertahanannya mulai jebol dan gerak maju tank-tank Suriah menuju Dataran Tinggi Golan makin tak terbendung.

Dalam pertempuran sengit yang didominasi duel tank itu, pesawat-pesawat tempur Israel sebenarnya turut membantu. Namun, karena Suriah telah memayungi udaranya dengan ratusan rudal SAM-6 dan radar-radar pemandu ZSU-23-4 antipesawat, serangan udara Israel kurang maksimal.

Sejumlah pesawat Skyhawk berhasil ditembak jatuh. Upaya serangan udara dengan terbang rendah juga kurang berhasil mengingat tank-tank Suriah sudah dilengkapi senjata anti serangan udara.

Ketika duel tank mulai menunjukkan keunggulan di pihak Suriah, pasukan ranger dan paratrooper Suriah yang diterjunkan pada sisi utara Gunung Hermon diam-diam bergerak maju.

Baca Juga: Negara Sekelas Rusia Saja Segan Pada Militer Indonesia, Negeri Beruang Gelar Latihan Militer Besar-Besaran Indonesia Diberi Undangan Khusus Untuk Menyaksikannya

Posisi pasukan pemukul yang disiapkan menyerbu lewat lereng-lereng gunung itu bahkan telah membuat perimeter sekaligus serbuan dadakan.

Para Sniper Suriah pun sudah berada pada posisi yang strategis saat pasukan ranger terdepan membuka tembakan. Serangan frontal itu langsung disambut oleh pasukan Brigade Golani yang sempat terkejut oleh serbuan dadakan.

Pertempuran dalam jarak dekat dan diwarnai duel satu lawan satu pun berlangsung sengit dan brutal. Namun karena kalah jumlah, pasukan Brigade Golani yang bertugas mempertahankan pos pengintaian, di Booster, Gunung Hermon akhirnya memutuskan melancarkan perlawanan sambil mengundurkan diri.

Ratusan prajurit dari kedua belah pihak berguguran akibat pertempuran yang sangat sengit itu.