Find Us On Social Media :

Berasa Milik Sendiri, Kapal Penjaga Pantai China 'Nongkrong' di Laut Natuna Selama Dua Hari, Garis Pembawa Petaka Ini Jadi Alibi, Sampai Harus Dikejar Kapal Perang Indonesia

By Ade S, Selasa, 15 September 2020 | 10:51 WIB

Berasa Milik Sendiri, Kapal Penjaga Pantai China 'Nongkrong' di Laut Natuna Selama Dua Hari, Garis Pembawa Petaka Ini Jadi Alibi Mereka Ogah Diusir

Intisari-Online.com - Sembilan garis putus-putus (nine dash line) nyaris membawa petaka di Laut China Selatan, khususnya di kawasan Laut Natuna.

Kapal penjaga pantai (coast guard) China dengan seenaknya memasuki wilayah Natuna Indonesia pada Sabtu (12/9/2020).

Tak ayal kapal milik Badan Keamanan Maritim (Bakamla) Indonesia yang sedang berpatroli pun secara responsif mengejarnya, tulis Amy Chew di South China Morning Post.

Selain itu, Jakarta juga mengajukan protes resmi kepada Beijing yang menurut pakar menujukkan betapa semakin kerasnya sikap Indonesia atas polah China di Laut China Selatan.

Baca Juga: Tak Sudi Kompromi dengan Ketamakan China, Indonesia Ambil Langkah Ganti Nama Laut China Selatan Jadi Laut Natuna Utara demi Lawan Kenekatan Tiongkok!

 

Kementerian Luar Negeri Indonesia telah mengajukan protes kepada Beijing atas kapal penjaga pantai China yang menghabiskan dua hari di zona ekonomi eksklusif di Laut China Selatan sebelum berangkat pada Senin (14/9/2020).

Insiden tersebut, yang terjadi di lepas Kepulauan Natuna Indonesia, adalah yang terbaru dari serangkaian serangan ke ZEE Indonesia oleh kapal penjaga pantai dan kapal penangkap ikan Tiongkok.

Bakamla mengatakan kapal China meninggalkan ZEE dibayangi oleh kapal patroli Indonesia sekitar tengah hari pada hari Senin "setelah berdebat melalui radio".

“[Penjaga pantai Tiongkok] berkata bahwa mereka sedang berpatroli di yurisdiksi Tiongkok. Kami dengan tegas menolak ini dan mengatakan ini adalah zona ekonomi eksklusif kami,” kata juru bicara Bakamla Wisnu Pramandita kepada This Week in Asia.

Baca Juga: Bandelnya Bukan Main, Kapal China Kembali Masuki Wilayah Laut Natuna Secara Ilegal, Bamkala: Sudah Diusir Tapi Mereka Menolak Pergi