Find Us On Social Media :

Blingsatan Lihat Polah Tiongkok, Militer Jepang Menarik Kembali Haknya yang Sirna Selama 75 Tahun, Demi Cegah 'Spartly' Versi Laut China Timur

By Ade S, Jumat, 11 September 2020 | 19:30 WIB

Blingsatan Lihat Polah Tiongkok, Militer Jepang Menarik Kembali Haknya yang Sirna Selama 75 Tahun, Demi Cegah 'Spartly' Versi Laut China Timur

Di Pemerintahan Abe, Sato pernah menjabat sebagai wakil menteri pertahanan dan wakil menteri luar negeri.

Abe menginstruksikan pembuat kebijakan pertahanan senior pada Juni lalu guna membuat proposal LDP untuk militer, yang mencakup doktrin serangan darat atau serangan lainnya.

Usulan itu akan menjadi kebijakan pemerintah jika dimasukkan dalam strategi pertahanan nasional yang direvisi, menurut dua orang dalam partai, termasuk penjabat Sekretaris Jenderal LDP Tomomi Inada.

"Saya kira tidak ada banyak oposisi di LDP," ungkap Inada kepada Reuters. "Arah itu tidak berubah bahkan dengan perdana menteri baru".

Militer sudah bisa menggunakan rudal jarak jauh untuk menyerang kapal. Ia menganggap rencana seperti itu dibenarkan karena harus mampu menghancurkan senjata yang mengancam Jepang.

Proposal serangan darat dibingkai dengan alasan yang sama, menurut mantan menteri pertahanan Itsunori Onodera.

Oleh karena itu, para pendukung kebijakan tersebut mengatakan, hukum Jepang tidak perlu diubah.

Selama delapan tahun menjabat, Abe mendorong tapi gagal mencapai tujuannya untuk merevisi Pasal Sembilan Konstitusi pasca perang.

Baca Juga: Kisah Shoko Tendo, Terlahir Sebagai Anak Bos Yakuza Justru Hidup dalam Kondisi Nelangsa, Dijadikan Pemuas Nafsu Komplotan Geng Hingga Sering Disiksa Oleh Ayah Sendiri