Penulis
Intisari-online.com - Beberapa waktu lalu sempat viral kasus pelecehan seksual yang melibatkan seorang sopir ambulans dan seorang pasien Covid-19
Menurut 24h.com.vn, pada Selasa (8/9/20), peristiwa itu terjadi di India, di mana seorang sopir ambulans merudapaksa pasien yang diangkutnya.
Menurut Huffingtonpost peristiwa itu terjadi pada 5 September 2020.
Alhasil, insiden itu menyebabkan kemarahan besar bagi penduduk India, dan menyebabkan kecaman keras.
Insiden yang terjadi di kota Aranmula, negara bagian Kerala, India tersebut berawal ketika gadis tersebut hendak dipindahkan ke pusat perawatan.
Kemudian, ambulans dipanggil untuk mengangkut korban dan dipindahkan ke pusat perawatan.
Pasien itu hendak dipindahkan ke kota Pathanamthitta, negara bagian Kerala.
Kebetulan tidak ada petugas lain di dalam mobil itu, alhasil membuat sopir ambulans itu punya kesempatan untuk melancarkan aksinya.
Maka terjadilah pemerkosaan itu, dan berhasil membuat gempar seluruh India, bahkan beritanya sampai tersiar ke luar negeri.
Surat kabar The Hindu melaporkan, "Kami diberitahu oleh petugas rumah sakit, setelah korban melaporkan kejadian itu mereka langsung menhan tersangka."
Setelah itu, pelaku yang diketahui bernama Naufal ditangkap oleh polisi dan diselidiki.
Namun, dari penyelidikan itu polisi menemukan fakta yang cukup menggemparkan dan sekaligus membuat semua orang yang mendengarnya geram.
P KG Simon, yang bertanggung jawab atas kepolisan Pathanamthitta, mengatakan kepada wartawan.
"Naufal tinggal di kota Kayamkulam, negara bagian Kerala, dan pernah terlibat dalam kasus pembunuhan sebelumnya," katanya.
"Kami saat ini sedang memeriksa identitas detailnya," imbuhnya.
Menurut Simon, pengemudi tersebut melancarkan aksinya ketika mobil itu terparkir di sebuah lahan kosong di kota Aranmula, dekat kota Pathanamthitta.
Korban melakukan pelecehan seksual, setelah pasien hendak dibawa ke rumah sakit, menurut polisi yang menunjukkan bahwa pelecehan itu disengaja.
Bukti penting dalam kejahatan ini adalah rekaman audio korban yang tidak diketahui oleh Naufal.
Naufal (29) ditangkap pada 6 September, berdasarkan pengaduan dari ibu korban, petugas rumah sakit, dan polisi setempat.
Layanan ambulans tempat Naufal bekerja langsung bertindak dan mengumumkan pemecatan itu.
Sementara itu, petugas tempat Naufal bekerja mengatakan, mereka menerimanya bekerja karena tidak memiliki catatan kriminal, dokumen wajib bagi petugas layanan darurat.
Akibat pemerkosaan itu, pasien Covid-19 tersebut berakhir dalam kondisi syok berat, seentara banyak publik marah melakukan aksi protes di depan Kantor Medis distrik Pathnathitta.
Partai Rakyat India (BJP) juga mengkritik pemerintah negara bagian Kerala dan menuntut penyelidikan serius atas kasus tersebut.
Ramesh Chennithala, pemimpin oposisi mengatakan insiden itu adalah kelalaian pemerintah negara bagian Kerala.