Find Us On Social Media :

Ribuan Orang Tewas, Inilah Kekacauan yang Terjadi Usai Referendum Timor Leste, hingga Campur Tangan Pasukan Australia Ini

By Khaerunisa, Rabu, 9 September 2020 | 12:15 WIB

Ilustrasi Timor Leste

Intisari-Online.com - Timor Leste berdiri sendiri sebagai sebuah negara usai melepaskan diri dari Indonesia melalui referendum atau jejak pendapat.

Hasil referendum yang digelar pada 30 Agustus 1999 menunjukkan bahwa mayoritas waga Timor Leste atau yang dulu merupakan Provinsi Timor Timur, menginginkan kemerdekaannya.

Untuk mencapai referendum Timor Timur, serangkaian 'peristiwa berdarah' terjadi.

Bermula dari hilangnya kekuasaan Portugis di Timor Leste dan terjadi kekosongan kekuasaan, Indonesia masuk menginvansi Timor Leste.

Baca Juga: Menyamar Jadi Gondrong Demi Mengecoh Fretilin di Timor Leste, Ini Kisah Penuh Tantangan Tentara Indonesia hingga Memakan Korban Jiwa

Kekhawatiran Presiden Soeharto bahwa komunis dapat masuk ke Indonesia melalui Timor Leste dan adanya dukungan dari Amerika Serikat memulai invansi tersebut.

Invansi yang dikenal sebagai operasi seroja digelar, mengerahkan ribuan tentara Indonesia untuk menduduki Timor Timur.

Pada tanggal 7 Desember 1975 operasi itu dimulai dengan perlawanan sengit dari Fretilin.

Tahun berikutnya, Timor Leste menjadi bagian dari wilayah Indonesia sebagai provinsi ke-27. Namun, pertumpahan darah di tanah Timor Leste masih saja terjadi.