Find Us On Social Media :

Tan Malaka: Bapak Revolusi yang Sunyi Ini Menolak Permintaan Bung Karno yang Satu Ini, Padahal Konsep Negara Indonesia Lahir di Tangannya yang 'Dingin'

By Muflika Nur Fuaddah, Senin, 7 September 2020 | 17:13 WIB

Sukarno ingin bertemu karena ia mendengar bahwa Tan tengah berada di Jakarta.

Sebagai bagian dari golongan muda, Sayuti cukup tahu di mana Tan berada. Pertemuan pun diatur sedemikian rupa.

Dalam kesaksiannya yang pernah dimuat di Sinar Harapa 1976, Sayuti mengatakan bahwa Sukarno berpesan kepada Tan untuk mengganti posisi Sukarno jika ada sesuatu terjadi dengan dirinya dan Hatta.

Amanah Sukarno ditanggapi dengan biasa oleh Tan. Itu tertulis dalam memoarnya, Dari Penjara ke Penjara, Tan mengatakan, “saya sudah cukup senang bertemu Presiden Republik Indonesia, republik yang sudah lama saya idamkan.”

Baca Juga: 'Aku Jongkok di Sana Dekat Got dan Tempat Sampah Menyantap Sate' Kisah Bung Karno Setelah Dilantik Sebagai Presiden RI

Kemerdekaan tidak menjadikan hidup Tan merdeka, ia tetap menjadi tokoh yang dikejar-kejar, bahkan oleh negara yang dicita-citakannya sendiri.

1949 Tan meninggal di ujung bedil tentara republik di seputaran Kediri, Jawa Timur.

Dan sampai mati, Tan tetaplah Bapak Revolusi yang sunyi.

()