Kemudian Oktober 2019, pelaku penusukan Wiranto ditangkap.
Mereka menggunakan pisau dan gunting.
Kasus-kasus itu tunjukkan peningkatan penyerang wanita di Asia Tenggara, yang mulai perlebar kemampuan mereka mengambil peran 'maskulin'.
Panggilan Jihad
Dorongan bagi wanita untuk mulai jadi penyerang muncul di media sosial dan media propaganda ISIS seperti di Facebook.
Contohnya adalah laman pro-ISIS Indonesia di Facebook bernama Mujahidah (sebutan feminin untuk mujahid, pejuang Jihad) telah berubah dari wanita radikal melahirkan para pelaku teroris menjadi wanita pelaku teroris itu sendiri.
Sinyal ini meningkatkan penerimaan dan keberanian wanita mengambil peran sebagai militan garis depan.
Propaganda itu mempromosikan pesan kepada wanita radikal jika mereka adalah kunci sukses untuk suami dan umat Muslim karena mereka adalah agen masa depan dan kekuatan yang mengubah peran operasionalnya.