Find Us On Social Media :

AS Sebut China Lebih Menjadi Ancaman daripada Rusia dan Iran Dalam Hal Ini, 'Kami Tahu Orang China Telah Mengambil Peran Paling Aktif'

By Tatik Ariyani, Sabtu, 5 September 2020 | 15:46 WIB

Foto tangkapan layar Donald Trump dan Xi Jinping berjabat tangan.

Intisari-Online.com - Pemilu AS hanya tinggal hitungan bulan saja.

Namun, semakin dekat dengan pemilu, semakin AS khawatir tentang campur tangan negara-negara lain dalam pemilu AS, utamanya Rusia, China dan Iran. 

Penasihat keamanan nasional Amerika Serikat (AS), Robert O'Brien mengatakan China telah mengambil peran paling aktif di antara negara-negara yang ingin ikut campur dalam pemilihan presiden dan memiliki program terbesar untuk mempengaruhi politik dalam negeri.

"Kami tahu orang China telah mengambil peran paling aktif," kata O'Brien kepada wartawan dalam sebuah konferensi pada Jumat (4/9/2020), sebagaimana yang dilansir dari Reuters pada Sabtu (5/9/2020).

Baca Juga: Kapasitas Rumah Sakit di Jakarta Makin Penuh, 69% Tempat Tidur Terisi dan 77% ICU Penuh, Bagaimana dengan Pasien Non-Virus Corona Berobat?

Dia mengatakan China telah "memiliki program paling besar untuk mempengaruhi Amerika Serikat secara politik," diikuti oleh Iran dan kemudian Rusia. Namun, tanpa ada rincian lebih lanjut.

Intelijen AS menemukan bahwa Rusia mengatur kampanye dunia maya untuk mempengaruhi pendukung Donald Trump dari Partai Republik dalam pemilihan presiden 2016 dan ada laporan peretas mungkin mencoba mempengaruhi pemilihan pada 3 November.

Moskwa membantah ikut campur pada 2016.

"Kami telah menjelaskan dengan sangat jelas kepada China, Rusia, Iran, dan lainnya yang belum diungkapkan secara terbuka bahwa siapa pun...yang mencoba mengganggu pemilu Amerika akan menghadapi konsekuensi luar biasa," kata O'Brien.

Baca Juga: Mudah Banget, Begini Cara Menggunakan Kunyit untuk Hilangkan Panu, Hindari Juga Kebiasaan Ini Agar Jamur Tak Muncul Lagi