Find Us On Social Media :

Seorang Pakar Australia Soroti Gaya Kepemimpinan Presiden Jokowi, Ungkap Gaya Kepemimpinannya Bukan Seperti Presiden Tetapi Walikota di Dalam Istana Presiden, Kok Bisa?

By Tatik Ariyani, Jumat, 4 September 2020 | 18:56 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Ben mengakui jika sosok Jokowi adalah pemimpin yang populer, kembali terpilih dengan suara mayoritas yang naik serta memiliki banyak modal politik.

"Pertanyaan saya adalah bagaimana ia memanfaatkan itu? Ia terus mengatakan ingin mendorong Indonesia melewati reformasi, tapi sejauh ini ia sangat berhati-hati," ujarnya kepada ABC Indonesia.

Sejumlah 'kontradiksi'

Jokowi Dalam bukunya, Ben menyebutkan "setelah mengamati dari dekat, terlihat bahwa semakin lama Jokowi berada di istana [sebagai presiden], maka semakin pudar pula janji-janjinya."

Dikatakan, begitu memasuki periode kedua, sosok yang sebelumnya menawarkan diri bukan bagian dari elit politik, telah berubah menjadi elit yang membangun dinasti politiknya sendiri.

"Sosok yang pernah dipuja karena reputasinya yang bersih, malah telah memperlemah lembaga pemberantasan korupsi, memicu aksi demonstrasi mahasiswa dan pelajar," tulis Ben.

"Kelemahan kepemimpinannya terungkap oleh krisis Covid-19. Pemerintahannya menunjukkan jejak-jejak buruk: tidak menghargai pendapat pakar kesehatan, tidak mempercayai gerakan masyarakat sipil, dan gagal membangun strategi terpadu," katanya.

Baca Juga: Jual Daging Sapi dengan Harga Murah Meriah, Tak Disangka yang Dijual Pria Ini Adalah Daging Manusia, Caranya Bisa Dapat Barang Dagangan Sungguh Mengerikan!