Find Us On Social Media :

'Saat Dia Terbaring Sekarat, Anda Malah Bernafsu Memenggalnya', Ujar Seorang Hakim yang Terpukul oleh Kalimat Keji Pelaku Pembunuhan Ini, Tebas Korban dengan Samurai

By Ade S, Jumat, 4 September 2020 | 11:22 WIB

'Saat Dia Terbaring Sekarat, Anda Malah Bernafsu Memenggalnya', Ujar Seorang Hakim yang Terpukul oleh Kalimat Keji Pelaku pada Korban yang Ditebasnya dengan Samurai Ini

Intisari-Online.com - Seorang hakim sampai mengungkapkan kalimat khusus saat memvonis dua remaja yang membunuh seorang pria dengan samurai.

Sang hakim menegaskan alasannya menjatuhkan hukuman yang sangat berat kepada pelaku.

Sebab, sang pelaku benar-benar seperti menikmati kejahatannya yang dinilai sangat sadis tersebut.

Bayangkan saja, kedua pelaku menusukan samurai sebanyak lebih dari 100 kali kepada korbanya.

Baca Juga: Bergerak Sangat Rahasia di Seluruh Dunia, Inilah Agen Khusus Mata-mata Israel Bagian dari Mossad, yang Tugasnya Membunuh Orang Penting Musuh Israel

Lebih dari itu, sebuah kalimat yang dilontarkan salah satu pelaku saat korban sudah terbaring sekarat benar-benar begitu mengerikan untuk didengar.

Kalimat seperti apa itu? Simak uraiannya berikut ini.

Dua remaja dipenjara seumur hidup usai bunuh seorang pria dengan menusuknya lebih dari 100 kali menggunakan pedang samurai.

Melansir Sky News, 2 remaja laki-laki bernama Kiyran Earnshaw (18) dan Luke Gaukroger (16) mengaku telah membunuh Robert Wilson dalam sebuah "serangan masif" dan "tidak masuk akal" di Huddersfield pada Januari lalu.

Baca Juga: Kenalan Lewat Aplikasi Tinder, Wanita Cantik Ini Tak Menyadari Berkencan dengan Pria Mengerikan, Nasibnya Berujung Sangat Tragis

Korban mereka, Robert Wilson (53) mendekati Earnshaw dan Gaukroger ketika kedua remaja itu mondar-mandir di luar pabrik Farmasi Thornton dan Ross.

Rekaman CCTV yang ditayangkan di persidangan menunjukkan bagaimana 2 remaja itu menyerang menggunakan 50 cm pedang samurai berwarna biru dalam serangan yang berlangsung selama kurang lebih 10 menit itu.

Earnshaw tampak memulai serangan dengan mengeluarkan pedang panjang itu dari celananya.

Di dalam rekaman itu, Gaukroker berteriak,"Pegang kepalanya, aku ingin penggal kepalanya, Kia, aku ingin penggal kepalanya!"

Tampak juga Wilson yang memohon kepada 2 remaja itu untuk menghentikan serangan namun keduanya makin mengganas dan melakukan serangan-serangan brutal.

Jaksa penuntut menambahkan keterangan bahwa kedua remaja itu sempat berhenti menyerang dan mengatur napas. Mereka mengobrak-abrik saku Wilson dan mengambil mantelnya.

Jaksa penuntut juga melanjutkan bahwa kedua remaja itu sama-sama membunuh pria malang itu dengan menggabungkan kekuatan mereka.

Polisi yang tiba di lokasi kejadian melaporkan bahwa mereka melihat salah satu dari remaja tersebut berusaha memenggal kepala korban dengan pedang samurai itu.

Baca Juga: Ditembak Mati, Seikat Rambut Abraham Lincoln yang Berlumuran Darah Dilelang Rp140 juta, 'Kami Kira Bakal Laku Rp1 Miliar'

Melihat itu, polisi langsung menembak Earnshaw dengan taser sebanyak dua kali sebelum akhirnya menangkap remaja itu dan petugas lainnya membekukan Gaukroger dengan semprotan PAVA.

Sebelum pembunuhan terjadi...

Robert Wilson meninggalkan pabriknya ketika 2 pemuda, Earnshaw dan Gaukroger tampak mondar-mandir di tempat parkir mobil di luar pabrik.

Wilson, keluar bersama dua rekan lainnya, Paul Thewliss dan John Badejo. Ketika 2 remaja itu menyerang Wilson, Paul Thewliss dan John Badejo juga terluka parah karena berusaha menolong Wilson.

Kedua pria itu lantas terpaksa melarikan diri demi keselamatan hidup mereka.

Baik Earnshaw mau pun Gaukroger sebelumnya tampak berkumpul di sekitar Huddersfield bersama teman-teman mereka sebelum kejadian itu.

Mereka terlihat sedang mencuci tablet (gadget) dengan vodka dan minuman beralkohol lainnya.

Ketika berhasil dibekuk, Earnshaw berbicara melantur dan bertanya mengapa dia ditangkap. Dia bahkan mengeluhkan polisi telah melakukan pelecehan terhadapnya.

Baca Juga: Warung Mie Vegetarian Dilaporkan oleh Pelanggan yang Temukan Daging di Santapannya, Setelah Diselidiki, Rupanya Itu Adalah Daging Manusia

Kepada petugas, Earnshaw mengaku telah mengonsumsi kokain dan obat penenang Xanax. Remaja itu kemudian diperiksa untuk mengetahui zat apa yang telah dikonsumsinya.

Rupanya, hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa Earnshaw mengonsumsi obat Flualprazolam, zat buatan mirip Xanax yang menyebabkan kantuk, bingung dan kehilangan kesadaran.

Apa putusan pengadilan?

Kedua remaja itu mengaku membunuh Wilson dan mengaku sengaja membuat Badejo terluka parah.

Hakim memvonis Earnshaw dan Gaukroger dengan hukuman penjara seumur hidup dengan jangka waktu minimal 22 tahun dan 16 tahun.

Tak menyangka suaminya akan tewas seperti itu, Elaine Wilson menghadapi 2 remaja pembunuh itu di pengadilan dan bertanya, "Kenapa ini bisa terjadi? Mengapa?"

Elaine juga mengatakan bahwa dirinya muak setelah menerima surat dari salah satu terdakwa yang mengatakan bahwa peristiwa itu adalah "malam terburuk" dan "saya meminta maaf".

Elaine mengaku kepada hakim bahwa dia sangat benci dengan permohonan maaf itu. kepada para terdakwa Elaine berkata,

"Saya ingin Anda tahu bahwa Anda telah mengambil nyawa orang yang sangat dihormati, dikagumi, dan orang yang baik."

Wilson meninggalkan istri dan 2 anak tirinya. Wilson terkenal sangat hobi berkebun, bermain golf dan berjalan-jalan di Yorkshire Dales.

Ketika memvonis 2 remaja itu, hakim berkata, "Saat dia terbaring sekarat, Anda menggunakan pedang dalam upaya berulang kali untuk memenggal kepalanya.

Anda mengakhiri hidupnya dan Anda membawa penderitaan dan kesedihan seumur hidup kepada istrinya, kedua anak tirinya, serta keluarga dan teman-temannya yang lain."

Hakim juga mencatat bahwa kedua remaja tersebut pernah melakukan tindak kekerasan di masa lalu.

Menurut hakim pengadilan, Earnshaw juga pernah menggunakan pisau untuk menikam perut seorang siswa di sekolahnya dua kali pada Oktober 2016.

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bunuh Pria dengan Samurai, 2 Remaja Ini Divonis Penjara Seumur Hidup".Penulis : Miranti Kencana WirawanEditor : Miranti Kencana Wirawan

Baca Juga: Pagi-pagi Teriak-teriak Panggil Ibunya yang Tergantung di Pohon, Pria Ini Ternyata Lakukan Hal Mengerikan pada Ibunya Sendiri Bersama Istrinya