Find Us On Social Media :

Terlihat Memusuhi dan Berulang Kali Dibuat Susah oleh Trump, Mengapa Rusia Justru Ingin Trump Menang Pemilu AS Lagi?

By Tatik Ariyani, Kamis, 3 September 2020 | 13:33 WIB

Putin dan Trump

Intisari-Online.com - Sebuah kelompok yang didukung Rusia membuat jaringan akun palsu dan situs web Liberal palsu sebagai bagian dari kampanye disinformasi yang dirancang untuk membantu Presiden AS Donald Trump.

Demikianlah yang dikatakan Facebook dan Twitter, menurut The New York Times.

Menurut NYT, Badan Riset Internet, yang dilaporkan ikut campur dalam pemilihan presiden 2016, meluncurkan kampanye untuk mendorong calon pemilih Demokrat menjauh dari calon presiden Joe Biden.

Melansir The Jerusalem Post, Kamis (3/9/2020), badan-badan AS dilaporkan telah memperingatkan gangguan semacam itu dalam pemilihan November mendatang, memperingatkan bahwa intelijen Rusia telah memberi makan teori konspirasi.

Baca Juga: Maksud Hati Olahraga Turunkan Berat Badan Tapi Bukan Lemak yang Hilang, Ini Tandanya Kehilangan Massa Otot!

Menurut laporan NYT, Facebook dan Twitter kini menawarkan bukti campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden.

Bukan hal yang baru lagi jika Rusia ikut campur urusan dalam negeri bangsa lain, salah satunya AS.

Pejabat intelijen tinggi memberikan peringatan kepada anggota parlemen AS bahwa Rusia ingin ikut campur dalam pemilihan presiden mendatang.

Berbeda dengan China dan Iran yang menginginkan Joe Biden terpilih, Rusia lebih suka jika Donald Trump kembali terpilih menjadi presiden AS.

Baca Juga: Saat Main Biliar Tegur Presiden Soeharto Perihal Bisnis Keluarga Cendana hingga Jabatannya sebagai Panglima ABRI Dicabut, Benny Moerdani: 'Saya Tidak Pernah Kehilangan Kesetiaan Padanya!'