Find Us On Social Media :

Hati-hati, Jika China dan AS Berperang di Laut China Selatan, Indonesia Bisa Jadi Negara yang Paling Terdampak, Mantan Kepala Intelijen TNI Ini Jelaskan Alasannya

By Mentari DP, Selasa, 1 September 2020 | 13:10 WIB

Peta Laut China Selatan.

Kapal selam serangan ini dipersenjatai dengan torpedo dan rudal jelajah Tomahawk dan juga mempu melakukan pengawasan rahasia.

Angkatan Laut AS telah mempertahankan armada kapal perang di Pasifik Barat sebagai untuk kekuatan di kawasan tersebut di tengah meningkatnya ketegangan dengan China di Laut China Selatan dan silang pendapat terkait pandemi virus corona.

AS menuduk China meningkatkan pendudukannya atas pulau-pulau buatan manusia dan menganggu negara-negara lain di tengah upaya mereka menangani krisis covid-19 yang berawal dari Wuhan, China.

Platform intelijen Stratfor mengatakan, AS dan China telah mempertahankan kecepatan operasional yang kuat di Laut China Selatan di tengah meningkatnya ketegangan dan covid-19.

Menteri Pertahanan AS, Mark Esper mengatakan: "Ketika militer AS menangani covid-19 di rumah, kami tetap fokus pada misi keamanan nasional kami di seluruh dunia," ujarnya seperti dilansir Express, pekan lalu.

“Banyak negara telah beralih ke dalam untuk pulih dari pandemi."

"Sementara itu, pesaing strategis kami berusaha untuk mengeksploitasi krisis ini untuk keuntungan mereka dengan mengorbankan negara lain."

Terakhir, Esper menuduh Beijing meningkatkan kampanye disinformasi untuk mengalihkan kesalahan atas virus dan melindungi citranya.

 

 

(Gita Irawan)

(Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Jika China dan AS Perang di Laut China Selatan, Apa Dampaknya bagi Indonesia?" dan "Shandong pembawa Hiu Terbang, kapal induk pertama China buatan lokal")

Baca Juga: Rumah Sakit Sama Sekali Tak Terapkan Protokol Kesehatan, Jenazah Pasien Covid-19 Infeksi 3 Anggota Keluarganya, 'Langsung Dapat Sanksi!'