Find Us On Social Media :

Bermusuhan dengan 19 Negara Sekaligus, China Kira Bakal Dibantu Rusia, Nyatanya Negeri Beruang Itu Diam-diam Lakukan Pertemuan Rahasia yang Buat China dalam Bahaya

By Mentari DP, Rabu, 26 Agustus 2020 | 16:10 WIB

Ilustrasi militer China.

Perjanjian baru yang ditandatangani pada 2010, memberlakukan batasan jumlah hulu ledak dan peluncur nuklir jarak jauh AS dan Rusia.

Sergei Ryabkov, wakil menteri luar negeri Rusia yang memimpin delegasi negaranya di Wina, mengatakan kepada wartawan di Moskow bahwa ia telah menegaskan kembali posisi yang seharusnya.

"Kami mempresentasikan pandangan kami dan akan terus melakukannya," kata Ryabkov kepada agensi Interfax.

"Kita kehabisan waktu."

Dia menambahkan, bagaimanapun, bahwa pembentukan kelompok kerja adalah "langkah maju yang signifikan" dan mengatakan pembicaraan dilakukan dalam suasana positif dan mencerminkan keinginan bersama untuk bergerak maju.

Presiden AS Donald Trump menyebut MULAI Baru "hanya satu lagi kesepakatan buruk" yang dibuat oleh pemerintahan Obama, dan tidak jelas apakah ia akan menyetujui perpanjangan.

Billingslea mengatakan kepada wartawan pada konferensi pers yang diadakan oleh delegasi Amerika bahwa setiap perjanjian baru harus mencakup semua senjata nuklir dan tidak hanya senjata nuklir strategis, dan juga membuat China tunduk pada pembatasan.

Semua opsi, katanya "pasti ada di meja."

“Keputusan akhir kita, yang ada di tangan presiden, apakah dia memutuskan untuk memperpanjang perjanjian START Baru atau mengizinkannya untuk menjalankannya, akan sangat didorong oleh sejauh mana kita telah membuat kemajuan, bukan hanya dengan rekan-rekan Rusia kami tetapi dengan rekan-rekan Cina kami," katanya.

Baca Juga: Tak Puas Bombardir Jalur Gaza, Militer Israel Juga Hancurkan Puluhan Rumah Warga Palestina di Tepi Barat, 'Kami Bangun Rumah Pakai Air Mata Lalu Diserang Tanpa Belas Kasih'