Find Us On Social Media :

Pulau Jawa dan Jakarta dengan Mudah Bisa Jadi Sasaran Tembakan China, Inilah Dampak Menghawatirkan Jika China Benar-benar Menguasai Laut China Selatan

By Khaerunisa, Selasa, 25 Agustus 2020 | 14:47 WIB

Ilustrasi jet tempur J-20 China

Baca Juga: Rusia Marah Besar, Seorang Diplomatnya Diusir dari Austria, Aksi Balasan pun Dilancarkannya

Demikian juga rudal anti kapal dan anti pesawat China, yang dikerahkan di Kepulauan Spratly, sekelompok terumbu kecil di tengah Laut China Selatan, memungkinkan rudal China menjangkau seluruh wilayah Asia Tenggara, menurut peta CSIS.

Dari Mischief Reef, sekitar 900 mil tenggara Hong Kong dan 500 hingga 600 mil dari Manila dan Kota Ho Chi Minh, rudal jelajah anti-kapal YJ-62 dan YJ-12B China dapat menyerang sejauh pantai Vietnam, Brunei dan Filipina pulau Palawan.

Peta CSIS ini menunjukkan bahwa dengan menguasai Laut China Selatan, China dapat menempatkan radar yang sangat dibutuhkan untuk menemukan target pesawat tempur dan rudal.

Baca Juga: 'Saya Juga Bisa Menjadi Laki-laki Seutuhnya', 12 Tahun Jadi Waria, Ardi Memutuskan untuk Kembali Jadi Pria dan Menikah

Hanya dari pangkalan udara di Pulau Woody dan Mischief Reef, pesawat peringatan dini KJ-500 China dapat mendeteksi pesawat terbang tinggi di seluruh Vietnam, dan sejauh Manila dan Tarakan. KJ-500 dapat mendeteksi kapal yang berlayar di sepanjang pantai Vietnam, Brunei dan Palawan.

Pakar urusan Asia CSIS, Greg Poling, mengatakan, peta tersebut menunjukkan pentingnya Laut China Selatan untuk memproyeksikan kekuatan Beijing di wilayah tersebut.

“Jika China tidak memiliki fasilitas di Spratly, China tidak akan dapat menempatkan pesawat patroli dan jet tempur di atas Selat Malaka atau Indonesia tanpa pengisian bahan bakar udara atau menggunakan kapal induk di masa depan,” kata Poling.